DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PEMURAH LAGI MAHA MENGASIHANI
MASA ADALAH PEDANG
Hargailah masa yang ada utk dakkwah dan jihad fisabilillah...

InsyaAllah blog ini sebagai perkongsian ilmu bersama...
Selamatkan Palestin dengan tangan-tangan kita berjihad menentang Yahudi laknatullah.. Allahuakbar...!!!!

Sabda Rasulullah s.a.w.,

"Sungguh,jika ka'abah diruntuhkan batu demi batu, itu adalah masih ringan disisi ALLAH...berbanding ditumpahkan darah seorang ummat Islam".


Muslim...

Marilah kita sama2 doakan agar saudara seislam kita di filistin mendapat kemenangan,menegakkan agama Islam...jika berkesempatan..marilah sama2 berjuang...

dan tegakkan Khilafah...

sesungguhnya semua ummat Islam itu bersaudara...

DENGARKAN

syiah adalah sesat dan berbeda 'aqidah...komen2 drp teman2 FB.

Tuesday, April 26, 2011 at 8:57 PM



SYIAH ADALAH SESAT DAN BERBEZA 'AQIDAH, BUKAN MAZHAB...
SYIAH ADALAH SESAT DAN BERBEZA 'AQIDAH, BUKAN MAZHAB...
Added 23 hours ago · UnlikeLike ·

*
*
You, Izz Al, 'Izzat Anwari, Othman Ibrahim and 5 others like this.
*
50 of 74
*
o
Jon Ali poor you...
19 hours ago · LikeUnlike
o
Edewan Love Agatha jon Ali, you not human as long as you never help people in gaza, idiot
18 hours ago · LikeUnlike
o
Edewan Love Agatha tak perlu bebualah, bila tak boleh mencintai sesama moslem, hanya wahabi dan england berserta kawan-kawannye yang tak suka kemenangan ISLAM

tahukah kalian semua bahwa israel akan di hancurkan musuhnya (HAMAS WA SYI'AH) di palestine, sebab itu janji ALLAH di dalam Al-Qur'an.
18 hours ago · LikeUnlike
o
Edewan Love Agatha tak perlu bual mazhab, kalian tak bergune, datok-datok ulama malaysia yang benci terhadap Syi'ah hanya ulama bodoh zangat, karena ilmu mereka tak sampai membuat malaysia bebas dari jajahan england.
18 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali ‎@ Edewan: haih..., sepertinya Anda harus lebih berkepala dingin dan belajar berkomunikasi dengan baik dan benar lebih dulu agar tak salah menilai kawan sebagai lawan, kawan!
17 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali let me give u a hint: "SARCASM..!!!"
17 hours ago · LikeUnlike
o
Edewan Love Agatha kepalamu di dinginkan dulu, dan belajar melihat dirimu miskin, posting komentar yang sempurna, bukan merancukan hubungan persahabatan Syi'ah Sunni
17 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali haha..., dimana sy 'merancukan hubungan persahabatan Syi'ah-Sunni?
17 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali sy adalah pendukung persatuan Syi'ah-Sunni. dan komentar Anda ini melukai saya, lho!
17 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali
agar masalah jernih, perbedaan kita bukan pada 'Persatuan Sunni-Syi'ah' atau soal 'Gaza'. tapi pada penafsiran kita akan komentar Ali A Akbar di atas. sy kenal Ali A Akbar, dia adalah sahabat saya, dan pendukung Persatuan Sunni-Syi'ah tulen.... karena itu sy tidak rela jika Anda terburu2 menuduhnya dgn tuduhan yg dangkal dan tidak pantas seperti di atas. saya sudah coba mengingatkan Anda, tapi Anda malah 'panas' mendadak dan berkomentar -maaf- tidak mutu.See More
17 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali saya memang miskin. tapi insyaAllah, untuk urusan bahasa dan komunikasi non verbal ini, saya tidak lebih miskin dari Anda.
17 hours ago · LikeUnlike
o
Edewan Love Agatha lain kali posting kabar yang benar, karena Syi'ah dan Hamas milik ISLAM
17 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali
haih..., ada apa dengan Anda? kalau yg Anda maksud adalah posting Ali A Akbar, dia sudah benar. Anda saja yg hobi sekali 'jumping conclusion'? bacalah kata per kata, pahami maknanya, jangan ikuti hawa 'panas' di kepala sampeyan. ini hanya ...akan mempermalukan Anda. 'HAMAS sekutu SYIAH' justru menggambarkan persaudaraan dan persatuan umat ISLAM! HAMAS = SUNI, sama dengan; SUNI sekutu SYIAH, dan SUNI dan SYIAH = ISLAM. is it too hard to understand???See More
17 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali oh ya, untuk yg nge-post gambar di atas, sy hanya mau komen: 'budaya menghapus komentar yg tidak bisa Anda jawab dgn dalil yang haq tidaklah diajarkan oleh ulama Sunni maupun Syiah.' salam!
17 hours ago · LikeUnlike
o
Abu Abdullah jgn sempitkan pandangan dan ilmu...sudah terang yang syiah ini berbeda 'akidah...bukan mazhab...kufur...masakan boleh mut'ah...dan merosakkan wanita...Islam membela wanita...dan boleh mut'ah dgn budak perempuan umurnya sekitar 4-5 thn dan 10 thn pun udah boleh...kembalilah kpd Islam secara kaafah...
17 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali salam. hukum logika: seseorang yang berada dalam kebenaran tidak akan sampai menghapus 'bukti kesalahan lawan'. 'penghapusan informasi' hanya akan dilakukan oleh mereka yang takut diketahui kesalahannya.
16 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali saya sangat setuju untuk tidak bersikap sempit dan picik dalam ilmu. seseorang harus kritis. dan kekritisan hanya akan dicapai jika ada pembanding. pertanyaan saya, apakah Anda sudah membandingkan isi buku itu dengan misalnya, buku Dialog Sunni-Syi'ah antara Rektor al-Azhar dan seorang ulama besar Syi'ah????
16 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Jon Ali dari segi pertanggungjawaban ilmiah, lebih bisa dipertanggung-jawabkan mengingat yang berdialog adalah Rektor al-Azhar yang notabenenya merupakan pemimpin intelektual Sunni. salam.
16 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Abu Abdullah udah byk bukti2 yg nyata...kerana kekufuran dan kesyirikan dalam anutan penganut syiah imamiah(imam 12belas)...dan di bumi iran byk perkara2 syirik berlaku dan ketika solat puak2 syiah...berlapikkan batu dari tanah Karbala...Rasulullah xajar semua itu...dan mengagungkan Ali lebih drp Rasulullah...
16 hours ago · LikeUnlike
o
Abu Abdullah bagaimana dlm buku ini yg mengatakan...ayatollah khomeni bermut'ah dgn bdk berumur 4 dan 5 tahun??? bekas ulama syiah yg katakan...dlm buku ini...bukan ana yg katakan...jgn sempitkan minda kamu...
16 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali
salam. ya, itu karena Anda tidak punya informasi pembanding. di atas sudah saya katakan, kekritisan hanya akan berjalan jika ada informasi pembanding. bagaimana Anda bisa kritis kalau Anda hanya terpaku pada satu sumber saja dgn mengatakan ...dalam buku ini begini, dalam buku ini begitu... seolah2 buku yg ada di dunia ini hanya satu-satunya sumber informasi. seorang pencari yang benar tidak akan mudah percaya dgn satu sumber belaka. ia akan membedah, membandingkan, meng-cross-check, sampai menemukan fakta yg sesungguhnya dari informasi2 yg didapatkannya.See More
16 hours ago · LikeUnlike · 2 peopleLoading...
o
Jon Ali
Anda pasti tahu bahwa Zionis dan kaum kafir selalu berusaha mengfitnah ulama2 Islam, baik dari golongan Sunni maupun Syiah. dan Anda sebagai seorang Sunni semestinya ketika melihat perbedaan pendapat, berpegang pada otoritas keilmuan Sunni ...dari al-Azhar, seorang Rektor pula, yg dialognya dng ulama Syiah (dialog dalam buku tersebut sangat santun dan ilmiah..., penuh dgn keindahan) ketika Anda membaca sebuah informasi yg 'panas'.See More
16 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Jon Ali setidaknya, Anda akan bisa melihat betapa seorang Ulama Sunni yang bijak mempunyai pandangan2 yang begitu indah dan santun dalam mengutarakan pandangannya terhadap seorang Syi'ah, begitu pun sebaliknya dalam buku itu.
16 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Jon Ali sekali lagi, kekritisan hanya akan muncul ketika ada informasi pembanding. jika tidak ada (tidak mau mencari pembanding), maka bahaya yg paling nyata adalah, menjadi korban siasat perpecahan yg ditebarkan oleh Zionis laknatullah!!!
16 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Jon Ali salam.
16 hours ago · LikeUnlike
o
Abu Abdullah
masalahnya...tuan jon ali...udah byk yg saya koreksi buku2 dan jumpa ulama' sunni berkaitan syiah ini...dan mereka kesemuanya mengatakan syiah itu sesat dan bercanggah dgn Islam yg dibawa Muhammad yg diwahyukan oleh ALLAH...dan bukti2 yg di...kemukan oleh mereka benar sekali yg imam2 syiah semuanya karut dan menggunakan taqiyyah sebagai pentup kesalahan...jgn sempitkan pemikiran kamu dgn percaya yg syiah itu tidak sesat...oleh kerana ingin mudah dalam beribadat...makanya ambil syiah...See More
16 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Abu Abdullah masalahnya...syiah ini bukan berbeda pendapat...malah berbeda 'aqidah...mana mungkin boleh disamakan dgn Islam...syiah bukan mazhab...karut dan sesat...
15 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali
seorang hakim yang bijak, selain mendengarkan tuduhan dari seseorang, juga selalu memberikan hak pembelaan pada si tertuduh karena bisa jadi si tertuduh ini tidak bersalah/difitnah. jika Anda hanya menyandarkan pada satu buku itu saja, atau... menyandarkan pada pendapat ulama2 Suni saja, itu artinya Anda baru setengah jalan. untuk bisa mendapatkan kebenaran, anda harus lapang dada memberikan hak jawab/pembelaan/cross-check ke pihak tertuduh (Syi'ah), dengan cara memberi mereka kesempatan untuk menjawab tuduhan. cara termudah, adalah dengan membaca jawaban2 seorang ulama Syi'ah yang kredibel dan punya otoritas ketika ditanya oleh seorang intelektual dan ulama besar Sunni yang menjadi Rektor al-Azhar, seperti dalam buku Dialog Sunnah-Syi'ah yg saya sebutkan di atas. ini baru adil dan fair....See More
15 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali mengenai akidah, setahu saya akidah Sunni dan Syi'ah sama. sama2 bertuhankan Allah Swt. ber-Nabi Muhammad saw, berkitab al-Qur'an, dan percaya hari akhir.
15 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali
perbedaan masalah 'khilafah', menurut saya tak lebih dari perbedaan 'administratif'. Sunni meyakini bahwa dalam meneruskan Islam, Nabi tidak menunjuk pemimpin umat, hingga diadakanlah sistem khalifah, sedangkan Syi'ah meyakini bahwa Nabi me...nunjuk Imam Ali sebagai pemimpin. hanya ini. Akidah, keimanan, kitab, Nabi, akhirat, sholat, puasa, dan pokok2 ajaran Islam sama, bukan? kalaupun ada itu hanya perbedaan pendapat seperti halnya perbedaan pendapat 4 madzhab dalam Sunni.See More
15 hours ago · LikeUnlike
o
Jon Ali salam.
15 hours ago · LikeUnlike
o
Ali A Akbar hai pakcik! singkirkan banner "SUPPORTING HAMAS". Apakah pakcik tahu, HAMAS adalah sekutu Syiah? http://i.cdn.turner.com/cnn/2009/WORLD/meast/02/01/iran.hamas/art.hamas.iran.2.afp.gi.jpg http://raymondpronk.files.wordpress.com/2009/09/iran_mahmoud_ahmadinejad_hamas_khaled-mashaal.jpg?w=298&h=402
15 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Abu Abdullah tidak...hamas mengutuk syiah, pengalaman ana sendiri di Gaza...semasa puak2 syiah yg join asian caravan to gaza 2010...mujahidin2 yg ada di sana mengutuk mereka...kerana asyik membawa gambar ayatollah khomeni...
14 hours ago · LikeUnlike
o
Hakima Rachman ha ha ha penipu ulung kau saya juga ada di GAZA ..antum ini memang penghianat!!! disana saya tdk pernah melihat antum dekat dan bicara dengan Hamas apalagi Ismail Haniyah..PENGECUT!! bicaralah jujur!!!
14 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Hakima Rachman saya yang membawa gambar Imam Khomeini ra dan tidak satupun ada yang komplain apalgi mengutuk kami ketika membawanya!!!! BICARA LAH YG JUJUR!!!! sebaik2nya antum berbohong semakin antum terlihat kerdil dan terhina!!!
14 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Hakima Rachman saya bicara2 dengan Hamas dan Ismail Haniyah dan Khalid Mishal mereka sangat hormat ketika saya selalu membwa gambar Imam Khomeini dan mereka mendukung Iran & Imam Khomeini ra...dan saya ada bukti!!!
14 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Ali A Akbar hahaha... ngeles... ganyang pengkhianat!!!
14 hours ago · LikeUnlike
o
Abu Abdullah
saya pun ada bukti...kami ke rumah menteri kesihatan...enti tidak tahu...tetamu malaysia dan indonesia dijemput khas berjumpanya...dan kami bebrbicang pjg lebar...dan ketika saya bertanyakan anaknya yg mujahidin hamas...tentang syiah...mere...ka kata syiah sesat...begitu juga dgn student IUG yg saya ketemu...sama juga mengutuk syiah...cuma mereka xnk tunjuk kepada tetamu...kerana menghormati tetamu...yg diajar Rasululklah...waaupun musuh...harus hormat juga kan? dan ketika kami(malaysia) jadi tamu khas Dr.ismail haniyeh...tanpa kamu...byk yg kami bincangkan...serta semasa kami mengungjungi Gaza Ramadhan yg lalu...kami lagi dihormati...tidak kurang ajar seperti Rohullah yg merampas microfon drp Dr.ismail haniyeh...See More
14 hours ago · LikeUnlike
o
Hakima Rachman HA HA HA HA ..yang datang Ramadhan bukan kamu!!! INI ORANG UDAH NIPU NGELES!! BUKTI!!! APA disana dese DIAM ngumpet...HAMAS yang bantu SYIAH sampe ditakutin ISRAEL!!!
14 hours ago · LikeUnlike
o
Hakima Rachman ga usah argue ama tukang bohong sih delete!!!!! nanti saya bilang sama pak cik..dan yg lain yang waktu meeting di Malaysia saya berkunjung mereka sangat respek pada kami!!!
14 hours ago · LikeUnlike
o
Hakima Rachman ANTUM INI DI DEPAN MEREKA DIAM SAJA SEKARANG BERKOAR!!! PADAHAL DI IRAN DIJAMU DI HORMATI SAMA ORANG2 IRAN...TAPI ANTEK DAN JONGOS ZIONIS YA BEGININI..
14 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
o
Abu Abdullah memang saya enggak bersama semasa Ramadhan...namun, saya bersama mengikuti...kerana saya sebahagian drp mereka...enti enggak tahu...semasa meeting itu...mereka enggak tahu yg kamu itu anutan syiah...
14 hours ago · LikeUnlike
o
Ali A Akbar udahlah, gak usah banyak ngeles pakcik. bikin malu aja.
14 hours ago · LikeUnlike
o
Abu Abdullah bikin malu apa an? ini kenyataan nya...syiah tu berbeda 'aqidah...bukan main2...
13 hours ago · LikeUnlike
o
Ali Reza Aljufri Beza aqidah? Mari kita sejenak mengikuti pimpinan Hamas untuk berziarah ke makam Imam Khomeini http://ejajufri.files.wordpress.com/2011/04/ismailhaniyah-ziarah-imamkhomeini.jpg Selengkapnya: http://ejajufri.wordpress.com/gambar/
about an hour ago · LikeUnlike
o
Abu Abdullah iya...memang berbeda 'aqidah...
about an hour ago · LikeUnlike
o
Abu Abdullah itu semua masalah mereka...dan ianya kerana faktor politik...pada dasarnya...syiah itu berbeda 'aqidah...bukan fahaman atau mazhab...
about an hour ago · LikeUnlike
o
Ali Reza Aljufri Ismail Haniyah ziarah ke makam Imam Khomeini kok faktor politik? Anda sudah berburuk sangka kepada Hamas dan Ismail Haniyah...
about an hour ago · LikeUnlike
o
Abu Abdullah
mana mungkin ismail haniye yg diburu israel senang2 keluar ke Iran dan Mesir memberi ruang??? hahaha...dan jika iya pun...mesti menghormati negara org dan presidennya...seperti saya di iran dahulu...walaupun tidak senang dgn cara khurafat d...an kesyirikan mereka(syiah), memandangkan usaha utk membebaskan palestina...hormati jua mereka(syiah di Iran). Ali Reza Aljufri , bukti2 dan keterangan semua udah ada yg mengatakan syiah itu sesat dan berbeda 'aqidah...kenapa kamu(syiah) masih mahu menegakkan benang yg basah dan bertaqiyah...yg kamu agungkan ALLAH ataupun imam2 syiah? Rasulullah atau ali dan hussain? sedarlah...jgn dibodohkan dgn hawa nafsu semata2...menghalakan apa yg haram...wallahu'alam...See More
about an hour ago · LikeUnlike
o
Abu Abdullah
mengenai akidah, setahu saya akidah Sunni dan Syi'ah sama. sama2 bertuhankan Allah Swt. ber-Nabi Muhammad saw, berkitab al-Qur'an, dan percaya hari akhir. " enggak, syahadahnya udah berbeda dgn sunni, azannya juga berbeda dgn sunni, solatny...a juga berbeda dgn sunni dan pegangan nya juga berbeda dgn sunni...sunni xmenghalalkan mut'ah, liwat, dan taqiyah...kembali la kpd islam secara kaafah...jgn anda jadi bodoh dgn momokan syiah...See More
35 minutes ago · Like

ZAMAN BATU: SATU PEMBOHONGAN SEJARAH

Wednesday, March 9, 2011 at 8:21 PM

ZAMAN BATU:
SATU PEMBOHONGAN SEJARAH


PRAKATA
Tahukah anda bahawa 700,000 tahun dahulu, manusia melayari lautan dengan binaan kapal yang bagus?
Atau pernahkah anda mendengar manusia yang digelar sebagai 'orang gua primitif' memiliki kemahiran artistik dan pemahaman sebagaimana yang dipunyai oleh artis moden?
Adakah anda tahu bahawa Neanderthal yang hidup sejak 80,000 tahun dulu dan digambarkan oleh para evolusionis sebagai 'manusia beruk', juga mampu membuat alatan muzik, memperoleh keselesaan dari pakaian dan aksesori, dan berjalan di atas pasir panas beralaskan sandal?
Dalam segala kemungkinan anda mungkin tidak pernah mendengar fakta-fakta berkenaan. Sebaliknya, anda telah diberi tafsiran salah bahawa manusia tersebut adalah separuh manusia dan separuh beruk, tidak mempu berdiri lurus, kurang kemahiran untuk berkomunikasi dan hanya mengeluarkan bunyi dengusan yang pelik. Ini kerana dalam masa lebih daripada 150 tahun, kebanyakan orang seperti anda telah dihujani oleh keseluruhan penipuan ini.
Tujuannya adalah untuk meneruskan perjuangan falsafah materialis yang menafikan kewujudan Allah SWT. Menurut perspektif yang menyeleweng ini, alam semesta dan kebendaan adalah abadi. Dengan erti kata lain, ia tiada permulaan, dan juga tiada Pencipta. Asas yang kononnya saintifik untuk kepercayaan karut ini adalah teori evolusi.
Oleh kerana mereka mendakwa bahawa alam semesta tiada Pencipta, para evolusionis harus memberi penjelasan tentang bagaimana kehidupan dan sejumlah spesis lain wujud di bumi ini. Untuk tujuan itu, mereka menggunakan teori evolusi. Berdasarkan teori ini, semua kejadian dan kehidupan di alam semesta berlaku secara kebetulan. Sebahagian benda tidak bernyawa di zaman purbakala bercantum secara tidak sengaja lalu membentuk sel hidup pertama. Kemudian organisma terwujud hasil daripada ketidaksengajaan selama jutaan tahun ini. Dan akhirnya manusia wujud sebagai peringkat terakhir rantaian evolusi.
Sejarah awal manusia - yang dianggap hasil daripada perubahan secara kebetulan selama jutaan tahun, dan setiap satunya lebih mustahil daripada perubahan terakhir, telah diselewengkan untuk menyokong senario songsang ini. Evolusionis, yang sememangnya ketiadaan bukti-bukti kukuh, mendakwa bahawa asal sejarah manusia adalah seperti berikut: Bermula seperti bentuk kehidupan lain, berlangsung daripada organisma purba hingga kepada manusia yang dipercayai perkembangan paling maju berbanding yang lain. Oleh itu, sejarah manusia kononnya berkembang daripada komuniti primitif kepada masyarakat bandar yang moden. Hakikatnya, anggapan ini sama sekali tidak mempunyai sebarang bukti. Ia juga menggambarkan sejarah manusia seperti yang didakwa oleh falsafah materialis dan teori evolusi.
Para saintis evolusionis - dalam usaha mereka untuk menyokong proses evolusi yang dianggap bermula daripada sel tunggal kepada organisma berbilang sel, kemudian daripada beruk kepada manusia - bukan saja telah 'menulis' semula asal-usul manusia, bahkan juga 'mencipta' era khayalan seperti 'Zaman Orang Batu' dan 'Zaman Batu' untuk menjelaskan cara hidup 'Orang Primitif'. Evolusionis, yang percaya pada kepalsuan bahawa manusia dan beruk berasal daripada moyang yang sama, telah memulakan usaha dalam kajian baru demi membuktikan dakwaannya. Untuk itu, mereka meneliti setiap batu, atau mata panah, atau mangkuk yang ditemui semasa penggalian arkeologi. Walau bagaimanapun, gambaran 'manusia beruk' duduk di dalam gua yang gelap sambil berpakaian berbulu serta tidak mampu bercakap dengan baik, semuanya adalah rekaan semata-mata. Orang primitif tidak pernah wujud, begitu juga dengan Zaman Batu. Semuanya adalah pembohongan evolusionis dengan sebahagian bantuan media.
Dakwaan para evolusionis telah diruntuhkan sepenuhnya oleh perkembangan terbaru dalam bidang sains - terutamanya dalam ilmu biologi, paleontologi, mikrobiologi, dan genetik. Pendapat bahawa masing-masing spesis berubah menjadi 'versi terbaru', telah dibuktikan salah.
Manusia juga tidak berkembang daripada makhluk beruk. Manusia sememangnya adalah manusia sejak kewujudan mereka lagi, dan mempunyai peradaban canggih sehingga ke hari ini. Maka, 'evolusi sejarah' juga tidak pernah terjadi.
Buku ini mendedahkan bukti-bukti saintifik bahawa 'evolusi sejarah manusia' hanyalah pembohongan semata-mata, dan kami akan menunjukkan bagaimana hakikat penciptaan telah disokong oleh penemuan saintifik terkini. Manusia wujud di dunia ini bukan melalui evolusi, tetapi dengan penciptaan sempurna Allah yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.
Teruskan pembacaan anda untuk mengetahui sendiri bukti-bukti saintifik dan sejarahnya.



PENGENALAN
Seperti mana yang telah dilakukan dalam evolusi manusia, perspektif sejarah evolusionis juga mengkaji sejarah manusia dengan membahagikannya kepada beberapa jangka waktu. Konsep rekaan seperti Zaman Batu, Zaman Gangsa dan Zaman Besi merupakan bahagian penting kronologi evolusionis. Oleh kerana gambar khayalan ini dipaparkan di sekolah, surat khabar dan televisyen, kebanyakan orang menerima rekaan ini tanpa soal dan membayangkan manusia dulu kala hidup dengan hanya menggunakan peralatan batu purba dan ketiadaan teknologi.
Tetapi gambaran sebenar muncul apabila penemuan arkeologi dan fakta-fakta saintifik dikaji. Kesan dan tinggalan yang ada sehingga kini - peralatan, jarum, serpihan seruling, dekorasi dan hiasan peribadi - menunjukkan dari segi budaya dan sosial bahawa manusia sememangnya telah menjalani kehidupan bertamadun sepanjang sejarah.
There Never Was A Stone Age
In the supposed period described by evolutionists as the stone age, people worshipped, listened to the message preached by the envoys sent to them, constructed buildings, cooked food in their kitchens, chatted with their families, visited their neighbors, had tailors sew clothes for them, were treated by doctors, took an interest in music, painted, made statues and, in short, lived perfectly normal lives. As the archaeological findings show, there have been changes in technology and accumulated knowledge over the course of history, but human beings have always lived as human beings.
This Late Neolithic necklace of stones and shells reveals not only the artistry and tastes of the people of the time, but also that they possessed the necessary technology to produce such decorative objects.
Pots, a model table, and a spoon dating to between 7,000 and 11,000 BCE provide important information about the living standards of people of the time. According to evolutionists, people of that age had only recently adopted a settled lifestyle and were only just becoming civilized. Yet these materials show that there was nothing lacking from these people's culture, and that they lived a fully civilized existence. Just as we do today, they sat at tables, ate using plates, knives, spoons and forks, played host to their guests, offered them refreshments-and in short, lived regular lives. When the findings are examined as a whole, we see that with their artistic understanding, medical knowledge, technical means and daily lives, Neolithic people lived fully human lives just like those before and after them.
12,000-Year-Old Beads
According to archaeologists, these stones, dating back to around 10,000 BCE, were used as beads. The perfectly regular holes in such hard stones are particularly noteworthy, since tools made out of steel or iron must have been used to drill them.
A 12,000-Year-Old Button
Left: These bone buttons, used around 10,000 BCE, show that the people of the time had clothing with fasteners. A society that uses buttons must also be familiar with sewing, cloth making, and weaving.
The flutes in the picture are an average of 95,000 years old. People who lived tens of thousands of years ago possessed a taste for musical culture.
A 12,000-Year-Old Copper Awl
This copper awl, dating back to around 10,000 BCE, is evidence that metals were known about and mined, and shaped during the period in question. Copper ore, typically found in crystal or powder form, appears in the form of seams in old, hard rocks. Any society that made a copper awl must have recognized copper ore, managed to extract it from inside the rock and have had the technological means with which to work it. This shows that they had not just recently been primitive, as evolutionists maintain.
9 to 10,000-Year-Old Needles And Awl
These needles and awl, which date back to around 7,000 to 8,000 BCE, offer important evidence of the cultural lives of the people of the time. People who use awls and needles clearly led fully human lives, and not an animalistic existence, as evolutionists maintain.

Ribuan tahun dahulu, manusia tinggal di rumah, terlibat dengan pertanian, bertukar barangan, menghasilkan tekstil, makan, melawat kenalan, meminati muzik, membuat lukisan, merawat orang sakit, melakukan penyembahan - ringkasnya, mereka menjalani kehidupan normal seperti mana hari ini. Golongan yang memberi perhatian kepada ajaran nabi-nabi utusan Allah telah mengimani-Nya, Tuhan yang Satu, manakala golongan yang lain menyembah berhala. Orang beriman berpaut pada nilai moral seperti yang dikehendaki oleh Allah, sementara pihak lain terlibat dengan pelbagai amalan karut dan upacara menyimpang. Sepanjang sejarah, seperti mana hari ini, terdapat golongan yang percaya dengan kewujudan Allah, dan juga golongan pagan dan ateis.
Sejak dulu lagi, tentunya ada di antara manusia yang hidup serba ringkas dan dalam keadaan primitif, dan ada juga masyarakat yang hidup lebih maju. Tetapi ini sama sekali tidak membuktikan evolusi sejarah, kerana sementara satu bahagian dunia melancarkan kapal ke angkasa, masyarakat di satu bahagian lagi masih tidak dilengkapi dengan kemudahan elektrik. Walau bagaimanapun, ini tidak bermaksud bahawa mereka yang membina kapal angkasa adalah lebih maju secara mental atau fizikal - dan berkembang jauh dan lebih berbudaya - tidak juga bermakna golongan yang satu lagi hampir kepada manusia beruk khayalan. Semua ini sekadar menunjukkan perbezaan dalam budaya dan tamadun.



PERADABAN MUNDUR DAN BERKEMBANG SERENTAK
Darwinisme tetap berpendapat bahawa manusia dan juga budaya yang dimiliki berkembang daripada peringkat asas, primitif, bangsa dan menuju ketamadunan. Walau bagaimanapun, penemuan arkeologi menunjukkan bahawa sejak permulaan sejarah manusia, telah ada titik-titik di mana masyarakat yang bertamadun hidup bersama dengan komuniti yang mundur. Hakikatnya, pada kebanyakan masa, masyarakat yang kaya dengan budaya telah wujud bersamaan dengan mereka yang terkebelakang. Sepanjang sejarah, kebanyakan masyarakat di zaman yang sama mempunyai tahap teknologi dan peradaban yang berlainan, dengan perbezaan sosial dan budaya - seperti mana juga hari ini. Misalannya, walaupun benua Amerika Utara kini maju dalam bidang perubatan, sains, senibina dan teknologi, sesetengah komuniti di Amerika Selatan agak mundur dari segi teknologi dan tiada rangkaian ke dunia luar. Pelbagai penyakit di kebanyakan bahagian di dunia dikenal pasti melalui teknik pengimejan dan analisis yang amat maju, dan dirawat di hospital-hospital moden. Tetapi di sebahagian dunia yang lain, kebanyakan penyakit dianggap berkembang di bawah pengaruh semangat jahat, dan penyembuhan melibatkan pelbagai upacara untuk membuang roh-roh tersebut.
Masyarakat seperti bangsa Indus, Mesir purba dan Sumeria yang hidup di sekitar 3,000 SM, mempunyai budaya yang secara relatifnya lebih baik dalam segala aspek berbanding dengan bangsa-bangsa hari ini, malahan juga lebih daripada masyarakat yang kini lebih maju. Ini bermakna bahawa sepanjang sejarah, masyarakat dengan peradaban tinggi telah hidup bersama dengan komuniti yang kurang berbudaya. Masyarakat yang wujud ribuan tahun dahulu sebenarnya mungkin jauh lebih maju daripada manusia di abad ke-20. Ini menunjukkan bahawa tiada sebarang perkembangan dalam rangka proses evolusi - dengan erti kata lain, daripada primitif kepada bertamadun.

A native Papuan, Australia 21st century - Colombia
Even in the 21st century, many societies have superstitious beliefs. They worship false deities that can do them neither harm nor good. Here we see the chief of the Arhuaco Indians performing a ritual after an attack was made on them. The chief states that they call on the help of the ancient spirits of nature to appease the mountain. (Stephen Ferry, “Keepers of the World,” National Geographic, October 2004)

21st century - Miami, USA
In one part of the world, people live in primitive environments, while on another continent, people live in comfortable skyscrapers and travel by airplane and luxurious cruise ships. Contrary to the claims of evolutionists, both advanced and “primitive” societies have always existed at the same periods, just as they do today.
Sepanjang perjalanan sejarah, pastinya banyak kemajuan penting telah dibuat dalam semua bidang, dengan langkah dan pembangunan hebat dalam sains dan teknologi, syukur pada perkembangan budaya dan pengalaman. Walau bagaimanapun, adalah tidak rasional dan saintifik untuk mengatakan bahawa perubahan tersebut merupakan proses evolusi seperti mana yang digambarkan oleh evolusionis dan materialis. Oleh kerana tiada perbezaan ciri-ciri fizikal antara manusia kini dengan mereka yang hidup ribuan tahun dulu, maka tiada juga perbezaan dari segi kecerdikan dan kemampuan. Pandangan yang menggambarkan bahawa tamadun kini lebih maju kerana kapasiti otak dan kepintaran manusia di abad ke-21 lebih berkembang adalah perspektif yang salah, hasil daripada propaganda evolusionis. Hakikatnya, memang terdapat perbezaan tanggapan dan budaya di antara masyarakat yang hidup di wilayah-wilayah yang berlainan. Tetapi jika orang asli di Australia tidak mempunyai ilmu yang setanding dengan saintis Amerika, itu tidak bermakna yang otaknya belum cukup berkembang. Ramai orang yang dilahirkan di dalam masyarakat sedemikian mungkin belum tahu tentang kewujudan elektrik, tetapi masih mempunyai tahap kepintaran yang tinggi.

The environment where a people lives does not indicate whether their minds are primitive or advanced. In every period, people lived under different conditions and developed different requirements. For example, the ancient Egyptians' understanding of architecture is different from ours, but that does not mean that our culture is necessarily more advanced. One emblem of 20th century civilization is the skyscraper; in ancient Egypt, it was the pyramids and the sphinxes.
Tambahan pula, keperluan berbeza muncul pada kurun yang berlainan. Tahap fesyen kita pada hari ini tidak sama dengan masyarakat Mesir purba, tetapi tidak bererti budaya kita lebih maju daripada mereka. Sementara bangunan pencakar langit melambangkan ketamadunan abad ke-21, bukti peradaban di zaman mereka ialah piramid dan sphinx.
Persoalannya terletak pada perspektif dari mana fakta-fakta ditafsirkan. Seseorang yang bermula dengan pra-anggapan yang menyokong perkembangan evolusi akan menilai semua maklumat yang diterima berlandaskan prejudis tersebut. Maka dia akan berusaha untuk mempertahankan kenyataannya dengan cerita-cerita dongeng. Dengan hanya berdasarkan pecahan telulang fosil, dia akan mengagak banyak perincian, seperti bagaimana manusia yang hidup di kawasan itu menjalani kehidupan seharian mereka, struktur keluarga dan hubungan sosial mereka, sejajar dengan andaian awal berkenaan. Dia kemudiannya akan menyimpulkan, berdasarkan hasil penemuan tersebut, bahawa mereka tidak mampu berdiri tegak dan mendengus, diselaputi bulu dan menggunakan alatan batuan yang kasar - bukan kerana ia dinyatakan oleh bukti saintifik, tetapi ideologinya yang memerlukan semua khayalan itu. Sebenarnya, fakta-fakta yang dijumpai langsung tidak menunjukkan sebarang keadaan seumpama itu. Gambaran itu hanyalah pemahaman yang terhasil daripada mentaliti para pejuang Darwinisme.
Pada masa ini, ahli-ahli arkeologi yang membuat kajian lebih mendalam tentang zaman yang dibincangkan berdasarkan tinggalan fosil, ukiran batu atau lukisan pada dinding gua, hampir tiada perbezaan dengan contoh di atas. Evolusionis masih lagi menulis tentang hampir keseluruhan aspek kehidupan masyarakat primitif berlandaskan analisis yang prejudis terhadap bukti-bukti yang ada. Gambaran dan ilustrasi khayalan mereka masih menghiasi halaman dalam banyak majalah dan akhbar.
Ini satu lagi senario yang dicipta oleh Louis Leakey, antara evolusionis kontemporari terkenal, berkaitan dengan kehidupan seharian orang primitif:
Mari kita bayangkan sebentar seolah-olah kita mampu memerhati rangkaian peristiwa di petempatan batu lebih kurang dua puluh atau tiga puluh ribu tahun dahulu.
Seorang pemburu di Zaman Batu sedang merayau menuruni lembah untuk mencari haiwan buruan sewaktu terlihat sebuah gua di tebing curam di atasnya. Dia kemudiannya memanjat dengan berhati-hati dan waspada, takut jika gua itu didiami oleh kelompok orang Zaman Batu lain yang akan marah dengan kehadirannya, atau mungkin juga itu adalah sarang singa atau beruang. Akhirnya, dia amat hampir dan dapat melihat dengan jelas bahawa gua tersebut kosong, kemudian dia masuk dan memeriksa keadaan sekeliling. Dia membuat keputusan bahawa gua itu lebih sesuai untuk didiami berbanding dengan tempat tinggal keluarganya sekarang, dan terus pergi menjemput mereka.
Kemudian, kita melihat keluarga itu sampai dan mendiami rumah baru mereka. Api dinyalakan sama ada melalui sedikit bara yang dibawa dari rumah lama, atau dengan cara ian yang mudah, penggerek api kayu. (Tidak dapat dipastikan cara sebenar yang digunakan oleh orang Zaman Batu untuk memarakkan api, tetapi kita tahu bahawa mereka telah mengguna api sejak awal lagi kerana lantai pediang atau perapian merupakan ciri yang biasa ditemui dalam hampir setiap peringkat kehidupan di gua dan petempatan batu.)
Barangkali beberapa anggota keluarga itu kemudiannya pergi mengumpul rumput atau pakis untuk dijadikan alas tempat tidur, sementara yang lain memetik ranting dari semak dan pokok di kawasan belukar berhampiran lalu membina dinding kasar menutupi kawasan hadapan gua. Kulit pelbagai binatang liar dibentang dan diletakkan di dalam rumah bau, bersamaan dengan barangan rumah lain yang dimiliki.
Kini keluarga tersebut telah sepenuhnya berpindah, dan rutin seharian berulang lagi. Yang lelaki memburu dan memerangkap haiwan untuk dijadikan makanan, yang perempuan mungkin juga membantu dalam pemburuan ini dan mengumpul buah-buahan dan akar yang boleh dimakan.2

A scientist evaluating evidence with evolutionist prejudices may make many interpretations about the relevant period. But for these interpretations to be accepted, they must be supported by clear findings and data. So far, evolutionists have found no evidence to support their myths of half-human and half-ape creatures that communicated by grunting, lived in caves, sat around fires wearing furs and hunted with primitive weapons. These are only figments of the evolutionist imagination. Science shows that human beings have always been fully human.
Gambaran yang amat terperinci tadi sekadar berdasarkan imaginasi penulisnya dan langsung tiada bukti saintifik. Evolusionis yang menokok-tambah cerita dongeng sedemikian dengan pelbagai istilah sains, semata-mata hanya berlandaskan kepada beberapa ketulan tulang. (Sebenarnya, fosil-fosil tersebut tidak menunjukkan sebarang kewujudan proses evolusi - bertentangan sekali dengan dakwaan evolusionis!). Jelas bahawa serpihan tulang tidak mampu memberi maklumat yang tepat tentang apa jua emosi yang menjadi ilham masyarakat zaman purba, cara kehidupan seharian mereka, atau bagaimana mereka berpisah di kalangan mereka sendiri.
Tetapi, dongeng evolusi manusia ditokok tambah dengan senario dan ilustrasi khayalan yang tidak terkira, dan diguna secara bebas oleh evolusionis. Gagal mengelak daripada dogma evolusi sejak mula mengemukakan teori ini, mereka telah menghasilkan versi berlainan tentang senario di atas. Tujuannya bukan untuk memberi penjelasan, sebaliknya menyebarkan doktrin dan propaganda agar ramai orang percaya akan kewujudan orang primitif.
Ramai evolusionis cuba membuktikan dakwaan mereka dengan menghasilkan senario sedemikian walaupun tanpa adanya sebarang bukti sokongan. Tetapi setiap penemuan baru apabila ditafsir dengan cara yang benar, dengan jelas akan mendedahkan kepada mereka beberapa fakta, antaranya: manusia sememangnya manusia sejak kewujudannya lagi. Sepanjang sejarah, sifat-sifat seperti kepintaran dan kebolehan artistik tetap sama. Mereka yang hidup di masa lampau bukan primitif, makhluk separa manusia dan separa binatang, seperti mana yang digambarkan evolusionis. Mereka berfikir, bertutur sepertimana manusia, menghasilkan kerja-kerja seni dan mengembangkan struktur budaya dan etika. Sebentar lagi, kita akan melihat penemuan arkeologi dan paleontologi membuktikan hal ini dengan jelas dan tidak dapat dipertikaikan.
Apa Yang Akan Menjadi Tinggalan Peradaban Kita Sendiri?
Bayangkan apa yang akan ditinggalkan oleh peradaban kita hari ini dalam ratusan ribu tahun. Semua penimbunan budaya kita - lukisan, arca dan istana - akan lenyap, dan cuma sedikit kesan teknologi hari ini yang akan tinggal. Banyak bahan yang direka untuk tahan digunakan akhirnya akan di telan masa secara beransur-ansur di bawah pengaruh keadaan semulajadi. Keluli akan berkarat. Konkrit akan reput. Kemudahan bawah tanah roboh, dan semua bahan memerlukan penyelenggaraan. Sekarang bayangkan pula puluhan ribu tahun telah berlalu, dan ianya telah ditimpa dengan ribuan gelen hujan, angin kencang berabad lamanya, banjir yang berulang dan gempa bumi. Boleh jadi apa yang tinggal hanyalah serpihan gergasi ukiran batu, blok-blok yang membentuk bangunan dan tinggalan beberapa arca, sama seperti apa yang telah ditinggalkan oleh sejarah. Ataupun tinggalan kita tidak dapat memberi maklumat penuh berkaitan dengan tamadun kita, hanya segelintir puak yang hidup di Afrika, Australia atau beberapa tempat lain di dunia. Dengan erti kata lain, teknologi yang kita miliki hari ini (televisyen, komputer, ketuhar gelombang mikro, dsb), tiada kesan yang tinggal meskipun kerangka utama bangunan atau beberapa serpihan arca tetap bertahan. Andainya saintis masa depan melihat kesan yang berselerak ini dan menggambarkan semua masyarakat pada masa itu hidup mundur, tidakkah mereka telah tersasar daripada kebenaran?
Year 2000
Archaeologists with an evolutionist prejudice assert that the bison sculptures in the Tuc d'Audoubert cave in the foot-hills of the Pyrenees in southern France-which statues have no less artistic value than today's works of art such as, for example, the statues of Rodin-were made by so-called primitive people. But the technique and aesthetic appearance of the works show that whoever produced them was no different physically or mentally from present-day human beings, and was actually more artistically sophisticated than most.
Year 8000
If Rodin's “The Thinker” is discovered 6,000 years from now, and people interpret it with the same prejudice that some scientists interpret past today, they will think that 20th-century peoples worshipped a man who pondered, and were not yet socialized, etc. Wouldn't this show how far they were from the truth?
Atau, jika seseorang menemui kerja yang ditulis dalam bahasa Mandarin dan membuat kesimpulan hanya berdasarkan teks ini, bahawa orang Cina merupakan bangsa terkebelakang yang berhubung melalui simbol-simbol pelik, apakah ini menggambarkan fakta sebenar? Ambil contoh arca 'The Thinker' oleh Auguste Rodin yang sememangnya dikenali di seluruh dunia. Bayangkan jika arca ini ditemui semula oleh ahli arkeologi puluhan ribu tahun dari sekarang. Jika pengkaji tersebut berpegang kepada praandaian tentang kepercayaan dan cara hidup masyarakat kita, dan kekurangan dokumentasi sejarah, mereka juga mungkin mentafsir arca ini dengan cara berbeza. Mereka mungkin membayangkan bahawa komuniti kita menyembah arca 'orang berfikir', atau juga mendakwa patung berkenaan mewakili mitologi dewa-dewa yang salah.
Hari ini, pastinya kita tahu bahawa 'The Thinker' adalah kerja seni yang dihasilkan atas dasar estetik dan artistik. Dengan kata lain, jika penyelidik puluhan ribu tahun kemudian kekurangan informasi dan berpegang pada praandaiannya tentang masa lalu, amat mustahil baginya untuk melihat kebenaran kerana dia akan mentafsir 'The Thinker' mengikut praandaian sendiri dan mereka-reka senario yang bersesuaian. Maka, menilai maklumat yang ada tanpa prejudis atau berat sebelah, mengelak segala bentuk praandaian, dan berfikir dalam konteks yang luas adalah amat perlu. Perlu diingat, kita tiada bukti bahawa masyarakat berubah atau masyarakat purba adalah primitif. Semua andaian tersebut semata-mata mengandungi spekulasi dan berdasarkan analisis oleh ahli sejarah dan arkeologi yang menyokong evolusi. Contohnya, lukisan haiwan pada dinding gua langsung digambarkan sebagai lukisan primitif oleh orang gua. Tetapi boleh jadi lukisan tersebut menjelaskan banyak pemahaman estetik yang dimiliki oleh mereka pada masa itu. Seorang artis yang memakai pakaian paling moden di masa itu pada mereka sekadar untuk tujuan artistik. Sebenarnya, ramai saintis kini menegaskan kemustahilan lukisan gua ini merupakan hasil kerja minda primitif.
Satu lagi contoh ialah gambaran batu berhujung runcing sebagai perkakas pertama yang dibuat oleh 'manusia beruk'. Manusia pada masa itu mungkin telah membentuk batu ini untuk tujuan hiasan. Tiada sebarang bukti dan hanya andaian bahawa serpihan yang dijumpai digunakan sebagai alat. Saintis evolusionis telah mengkaji bukti yang ditemui secara berat sebelah. Mereka memanipulasi beberapa fosil yang mereka rasa dapat membuktikan teori tersebut, dan mengabai malahan membuang fosil yang lain. Cara serupa telah dimainkan untuk membuktikan bahawa sejarah juga mengalami evolusi.3
Ahli antropologi berbangsa Amerika, Melville Herskovits menerangkan bagaimana evolusi sejarah berlaku dan cara evolusionis mentafsir bukti yang ditemui:
Setiap penganjur evolusi budaya memberi perincian berdasarkan andaian tentang perkembangan yang dianggapnya telah membentuk perkembangan manusia, oleh itu banyak contoh rantaian yang tidak selari telah direkodkan. Sesetengah daripada perkembangan ini hanya dihadkan untuk satu aspek budaya sahaja...4
Satu contoh penting yang mengesahkan pandangan Herskovits adalah kajian yang dijalankan oleh Lewis Henry Morgan, seorang ahli etnologi evolusionis yang mengkaji fasa dialami untuk mencapai struktur ketua keluarga dan monogami, yang menurutnya telah 'berubah' daripada primitif kepada yang lebih maju. Tetapi dalam menjalankan kajian ini, beliau menggunakan pelbagai masyarakat berbeza di seluruh dunia sebagai contoh, yang langsung tidak berkaitan antara satu sama lain. Beliau kemudian menetapkan mereka bersesuaian dengan keputusan yang ingin dicapai. Jelas di sini bahawa daripada ratusan ribu budaya yang ada di dunia, beliau hanya memilih sebahagian yang bersesuaian dengan pendapatnya.
Herskovits menggambarkan bagaimana Morgan menyusun semula sejarah demi untuk membenarkan pandangannya. Bermula dengan komuniti primitif Australia yang bersistem matriarki, beliau menghubungkannya dengan masyarakat India Amerika bersistem patriarki. Kemudian meneruskan rantaian itu kepada puak-puak Yunani purba di zaman proto sejarah, di mana keturunan dimulakan oleh susur galur lelaki, tetapi tanpa monogami yang bersunguh-sungguh. Akhirnya skala urutan itu diwakili oleh peradaban hari ini - dengan keturunan bermula dari susur galur lelaki dan tanpa monogami yang tegas.
Herskovits memberi komentar terhadap urutan rekaan ini:
Tetapi jika siri ini dilihat dari perspektif sejarah, ia sememangnya karut...5
Hasil Seni Yang Unggul Di Dalam Gua
Evolusionis berpendapat bahawa lebih kurang 30-40,000 tahun dahulu di Eropah, dan dalam jangka waktu yang lebih awal di Afrika, manusia beruk telah mengalami proses perubahan mengejut, dan tiba-tiba memiliki kemampuan berfikir dan menghasilkan barang-barang, sama seperti manusia hari ini. Ini kerana penemuan arkeologi pada masa itu memberi bukti penting yang tidak mampu dijelaskan oleh teori evolusi. Menurut teori Darwin, teknologi peralatan batuan yang tidak berubah untuk hampir 200,000 tahun, tiba-tiba diganti dengan teknologi yang lebih maju dan berkembang pantas. Orang primitif yang kononnya turun dari pokok hanya mula hidup moden sebelum tiba-tiba memiliki bakat artistik dan mula mengukir serta melukis gambar-gambar yang amat indah dan canggih pada dinding gua di samping menghasilkan objek hiasan yang terlalu cantik seperti rantai leher dan gelang.
Apa yang menyebabkan perkembangan sedemikian? Bagaimana dan mengapa 'makhluk separa beruk yang primitif' mendapat kebolehan artistik? Saintis evolusionis tidak mempunyai penjelasan bagaimana perkara ini berlaku, walaupun mereka ada mencadangkan beberapa hipotesis. Roger Lewin, seorang evolusionis menjelaskan kesukaran yang dihadapi oleh penyokong Darwin berkaitan masalah ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Modern Humans: “Mungkin kerana rekod arkeologi yang belum sempurna masih samar, ramai ilmuwan memberi maklumbalas berbeza berkaitan persoalan ini.”9
Walau bagaimanapun, penemuan arkeologi mendedahkan bahawa manusia telah mempunyai pemahaman budaya sejak awal kewujudannya lagi. Dari masa ke masa, pemahaman itu berkembang, berkurang, atau mengalami perubahan mendadak. Tetapi itu tidak bermakna proses evolusi telah terjadi, sebaliknya berlaku perkembangan dan perubahan budaya. Kemunculan hasil seni yang digambarkan oleh evolusionis sebagai 'mendadak', tidak menunjukkan sebarang perubahan biologi manusia (terutamanya dari segi kebijaksanaan). Penduduk pada masa itu boleh jadi mengalami perubahan dari segi sosial, dan pemahaman artistik dan produktif mereka mungkin berubah, tetapi ini tidak memberi sebarang bukti perubahan daripada primitif kepada moden.

If later generations were to evaluate the present-day artworks in light of evolutionist preconceptions, very different opinions about our society might result. Evolutionists of the future might view the works of Pablo Picasso or Salvador Dali, or other surrealists, and suggest that people of our day were rather primitive. However, that would totally fail to reflect the true facts.
Middle: Man with a Pipe, Pablo Picasso, Guitar, Pablo Picasso
Left: The Flaming Horse, Salvador Dali
Right: Exploding Clock, Salvador Dali
Perbezaan ketara antara tinggalan arkeologi yang ditinggalkan oleh masyarakat purba dan saki-baki anatomi dan biologi yang sepatutnya wujud - menurut evolusionis - sekali lagi menyanggah dakwaan para penyokong Darwin berkaitan subjek ini. (Untuk bukti terperinci yang meruntuhkan rekaan struktur keluarga manusia ini, yang merupakan asas dakwaan Darwinisme, sila baca buku bertajuk Menyanggah Darwinisme karya Harun Yahya.) Evolusionis berpendapat bahawa perkembangan budaya manusia seharusnya sejajar dengan pembangunan dari segi biologi. Misalannya, manusia terlebih dahulu mesti meluahkan emosi asas menerusi lukisan-lukisan mudah, kemudian mengembangkannya sehingga pembangunan secara beransur-ansur itu akhirnya sampai ke kemuncak pencapaian artistik. Walau bagaimanapun, tinggalan artistik awal yang tersisa daripada sejarah manusia menghancurkan sepenuhnya andaian itu. Lukisan, ukiran dan ukiran timbul pada dinding-dinding gua dianggap sebagai contoh seni yang terawal, sekaligus membuktikan bahawa manusia di zaman itu memiliki pemahaman estetik yang sangat mendalam.
Ramai saintis yang membuat kajian di gua-gua menilai lukisan tersebut sebagai hasil kerja yang paling penting dan berharga dalam sejarah seni. Teknik bayangan pada lukisan-lukisan ini, penggunaan perspektif dan garis halus, kesungguhan perasaan yang terjelma pada ukirannya, dan corak estetik yang terhasil di waktu ukiran itu disinari cahaya mentari - kesemuanya merupakan ciri yang tidak mampu dijelaskan oleh evolusionis kerana menurut mereka, perkembangan sebegitu seharusnya muncul lebih lewat.
Banyak lukisan gua yang ditemui di Perancis, Sepanyol, Itali, China, India, sebahagian Afrika dan kawasan dunia yang lain memberi maklumat penting tentang struktur budaya masyarakat purba. Gaya dan teknik mewarna yang digunakan dalam lukisan ini sangat berkualiti sehingga mengagumkan para pengkaji. Tetapi saintis yang menganjurkan teori Darwin tetap juga menilainya mengikut prejudis masing-masing dan mentafsir hasil kerja tersebut secara berat sebelah agar berpadanan dengan cerita dongeng mereka. Mereka mendakwa bahawa hidupan yang baru menjadi manusia melukis gambaran binatang yang ditakuti atau diburu, dan melakukannya dalam keadaan serba primitif di gua tempat mereka tinggal. Tetapi teknik yang digunakan membutikan bahawa seniman purba mempunyai pemahaman yang sangat mendalam, serta berupaya untuk menggambarkannya dengan cara yang sangat menarik.
Teknik lukisan yang diaplikasikan juga membuktikan bahawa mereka langsung tidak hidup dalam keadaan serba kekurangan. Tambahan pula, lukisan pada dinding gua bukan bukti bahawa mereka tinggal di gua pada masa itu. Artis-artis tersebut mungkin tinggal berdekatan di kediaman yang lebih baik, tetapi memilih untuk melukis pada dinding gua. Emosi dan pemikiran bagaimana yang mempengaruhi subjek yang ingin dipersembahkan hanya diketahui di kalangan artis itu sendiri. Banyak spekulasi telah dikeluarkan berkenaan lukisan ini, di mana tafsiran yang paling mengarut ialah lukisan tersebut dihasilkan oleh hidupan yang berada di tahap primitif. Apa yang jelas, satu laporan yang diterbitkan di laman web BBC's Science pada 22 Februari 2000, mengandungi baris berikut berkaitan lukisan-lukisan gua:
...[kita] menyangka bahawa ianya dibuat oleh orang primitif... Tetapi menurut dua orang saintis yang bekerja di Afrika Selatan, tanggapan terhadap pelukis purba ini salah. Mereka percaya lukisan-lukisan tersebut adalah bukti masyarakat yang kompleks dan moden.10

Wall paintings discovered in Algeria and dating back some 9,000 years
Bison reliefs in the Tuc d'Audoubert Cave
Pictures reflect the artist's visual and conceptual understanding. Yet drawing conclusions from these pictures about what the people of the time ate, what conditions they lived in and what their social relationships were like-and then maintaining that these comments are absolutely accurate-is an unscientific approach. As a result of their prejudiced attitudes, evolutionists stubbornly continue to describe bygone peoples as primitive. The figures in this picture can be seen to be wearing herringbone cloth. This shows that people at the time were not savages, wandering around half-naked, as evolutionists claim.
Andainya hasil seni hari ini akan dikaji dengan pemikiran yang sama dalam ribuan tahun, banyak polemik mungkin timbul tentang sama ada masyarakat abad ke-21 merupakan puak primitif atau tamadun yang maju. Jika lukisan-lukisan artis moden yang berkeadaan baik ditemui 5,000 tahun kemudian, dan tiada dokumentasi bertulis yang masih wujud tentang keadaan hari ini, bagaimanakah tanggapan generasi akan datang terhadap tamadun kita?
Sekiranya masyarakat akan datang menemui hasil kerja Van Gogh atau Picasso dan menilainya dari perspektif evolusionis, bagaimanakah tanggapan mereka terhadap masyarakat moden kita? Apakah pemandangan Claude Monet akan mengilhamkan komentar seperti “Industri belum lagi dibangunkan, dan manusia hanya menjalani cara hidup pertanian”, atau gambaran abstrak Wassily Kandinsky mengilhamkan komentar seperti “Manusia masih belum mampu membaca atau tulisan hanya difahami melalui pelbagai contengan”? Apakah tafsiran sebegini akan membawa mereka hampir kepada gambaran sebenar masyarakat moden kita?
Evolusionis Tiada Bukti Saintifik Untuk Menyokong Teori Mereka
Walaupun tidak mempunyai sebarang bukti, para evolusionis tetap berkeras bahawa manusia dan beruk berasal daripada moyang yang sama. Apabila ditanya tentang permulaan proses evolusi, mereka kemudiannya memberi jawapan yang langsung tidak saintifik, "Kami tidak tahu, walau bagaimanapun kami berharap untuk mengetahuinya suatu hari nanti." Sebagai contoh, Elaine Morgan, seorang ahli kaji fosil manusia yang juga seorang evolusionis membuat pengakuan ini:
Empat perkara paling misteri berkenaan [evolusi] manusia adalah: 1) Kenapa mereka berjalan di atas dua kaki? 2) Kenapa mereka kehilangan bulu? 3) Kenapa mereka memiliki saiz otak yang besar? 4) Kenapa mereka belajar untuk bercakap?
Jawapan evolusionis untuk semua persoalan tersebut adalah: 1) 'Kami belum tahu'; 2) 'Kami belum tahu'; 3) 'Kami belum tahu'; 4) 'Kami belum tahu'. Senarai soalan-soalan tadi juga boleh dipanjangkan lagi tanpa mempengaruhi monotoni jawapan yang diberikan.30




TINGGALAN MASYARAKAT PURBA YANG MENGAGUMKAN
Kesilapan konsep tentang evolusi sosio-budaya telah dikemukakan pada beberapa waktu yang berbeza oleh orang-orang seperti August Comte, Herbert Spencer dan Lewis Henry Morgan - dan kemudian digabungkan dengan teori Charles Darwin - menyatakan bahawa semua masyarakat berkembang daripada primitif ke arah peradaban yang lebih kompleks. Penipuan ini dibangunkan pada akhir kurun ke-19 dan pengaruhnya meningkat selepas Perang Dunia 1, disokong dengan asas yang kononnya 'saintifik' untuk rasisme, kolonialisme, dan gerakan eugenik yang kejam. Masyarakat di kawasan dunia yang berbeza dengan budaya, warna kulit dan ciri fizikal yang berlainan tertakluk kepada layanan yang tidak berperikemanusiaan hasil daripada praandaian yang tidak saintifik itu.

Today, alongside highly advanced civilizations, there are also rather backward ones. However, that some societies are more advanced technologically does not mean that they are more mentally or physically developed.
Ramai penulis dan pemikir seperti Adam Ferguson, John Millar dan Adam Smith menyatakan bahawa semua masyarakat berubah menerusi empat peringkat asas: memburu dan mengumpul, hidup di perkampungan dan berpindah-randah, pertanian dan akhirnya, perniagaan. Menurut evolusionis, orang primitif yang baru barubah daripada beruk hanya memburu dan mengumpul tumbuhan dan buah-buahan dengan alatan yang paling asas. Sementara kecerdikan dan kemampuan meningkat secara beransur-ansur, mereka mula menternak haiwan ragut seperti biri-biri dan lembu. Kepintaran dan keupayaan orang primitif seterusnya berkembang ke tahap di mana mereka mula melibatkan diri dalam bidang pertanian, dan akhirnya, terlibat dalam perniagaan dan pertukaran barangan.
Walau bagaimanapun, banyak penemuan terbaru dalam bidang arkeologi, antropologi, dan cabang sains yang lain telah menyangkal dakwaan asas kisah 'evolusi budaya dan sosial'. Semua ini tidak lain hanyalah percubaan materialis untuk menggambarkan perubahan manusia daripada binatang tidak berakal dan menanam mitos ini - yang kononnya atas dasar falsafah - bersandarkan sains.
Keupayaan manusia untuk hidup dengan berburu atau bertani tidak membuktikan bahawa mereka lebih mundur atau maju secara mental. Dengan kata lain, tiada masyarakat yang terlibat dengan perburuan disebabkan kemunduran dan secara mental lebih hampir kepada beruk. Mengusahakan bidang pertanian tidak bermakna sesebuah masyarakat itu telah menjarakkan diri mereka daripada kehidupan primitif. Tiada sebarang aktiviti masyarakat yang membayangkan bahawa penduduknya adalah keturunan hidupan yang lain. Di sepanjang proses yang kononnya evolusi, aktiviti-aktiviti seperti itu tidak melahirkan individu yang lebih maju dari segi kepintaran dan keupayaan. Banyak puak-puak yang secara teknologinya terkebelakang pada hari ini hanya memburu dan mengumpul, tetapi ini langsung tidak menunjukkan bahawa mereka bukan manusia. Begitu juga dengan kehidupan manusia puluhan ribu tahun akan datang, sama seperti yang telah dilakukan oleh mereka ratusan ribu tahun lalu. Manusia terkemudian bukan primitif, dan manusia akan datang juga bukan spesis yang lebih maju.
That people survive through hunting or agriculture does not mean that they are any more advanced or backward in terms of their mental abilities. In other words, a society that survives through hunting does not do so because it is supposedly closely allied to the apes. Nor a society's engagement in agriculture means that it has moved a long way on from apes.

No such primitive creatures such as are shown in this drawing ever existed. This and similar images are the work of the imaginations of Darwinist scientists, and are of no scientific value.
Membina sejarah evolusi peradaban berdasarkan gaya hidup sesebuah masyarakat merupakan cara yang tidak saintifik. Perspektif sebegini semata-mata bergantung pada pelbagai tafsiran terhadap penemuan arkeologi yang berdasarkan prejudis saintis materialis, yang menganggap manusia yang menggunakan perkakasan batuan adalah manusia beruk yang mendengus, berjalan bongkok, dan bersifat binatang. Tetapi tiada tinggalan yang memberi maklumat tentang kapasiti mental mereka. Semua ini semata-mata andaian. Seperti mana yang telah dinyatakan, jika banyak contoh seni hari ini ditemui dalam 100,000 tahun akan datang dan jika manusia pada masa itu kekurangan maklumat, kemungkinan mereka juga akan menghasilkan tafsiran berbeza berkaitan kemanusiaan hari ini dan teknologi yang kita miliki.
Seperti yang telah ditunjukkan tadi, pandangan bahawa masyarakat berubah tidak berdasarkan kepada mana-mana bukti saintifik. Asas teori ini adalah kesilapan dan pendapat tidak saintifik bahawa manusia pada mulanya memiliki minda seperti beruk. William Howells, seorang ahli antropologi evolusionis di Universiti Harvard mengaku bahawa teori evolusi menimbulkan persoalan lain, bukan berkaitan dengan tubuh tetapi berkenaan sifat yang mempengaruhi falsafah, menentukan fakta saintifik yang lebih sukar. Howells menyatakan bahawa sifat tidak 'difosilkan' seperti mana tengkorak dan ianya tidak kekal seperti alatan batu. Maka, katanya, kita hanya ada sedikit petunjuk tentang apa yang mungkin telah berlaku dalam sejarah purba. Beliau juga menyatakan bahawa adalah mustahil untuk menguji hipotesis seperti itu.36
Baru-baru ini, majoriti saintis sosial telah mengaku tentang kesalahan dalam pandangan evolusionis, dan menyatakan teori evolusi sosial bertentangan dengan sains dalam perkara berikut:
1. Ia hampir kepada diskriminasi etnik, membuat tafsiran berat sebelah tentang masyarakat berbeza - contohnya, anggapan bahawa masyarakat Barat lebih bertamadun.
2. Ia menganggap semua masyarakat berkembang di laluan yang sama, menggunakan cara yang sama, dan berkongsi tujuan yang sama.
3. Ia melihat masyarakat daripada kaca mata materialistik.
4. Ia kebanyakannya bertentangan dengan penemuan. Ramai komuniti yang hidup dalam keadaan primitif mempunyai nilai rohani yang lebih maju berbanding masyarakat lain yang dianggap moden - dalam erti kata lain mereka adalah pencinta kedamaian dan menerima kesamaan. Ole kerana cara pemakanannya, mereka juga lebih sihat dan kuat.
Hal-hal di atas dengan jelas menunjukkan bahawa perkembangan masyarakat daripada primitif kepada moden merupakan pendapat yang amat bertentangan dengan nilai dan fakta saintifik. Teori ini berdasarkan tafsiran menyimpang yang dipengaruhi oleh ideologi materialis. Tinggalan dan artifak yang ditinggalkan oleh tamadun purba telah mendedahkan kesilapan dalam pembohongan 'evolusi sejarah dan budaya'.
Tinggalan Purba Menyanggah Evolusi
Hasil penemuan dari tamadun purba telah menyangkal teori 'perkembangan daripada primitif kepada bertamadun'. Jika kita mengkaji perjalanan sejarah, jawapannya ialah manusia telah sentiasa menikmati daya kecerdasan dan kreativiti yang sama. Hasil kerja yang dibuat oleh manusia ratusan ribu tahun dahulu, dan kesan-kesan yang mereka tinggalkan, sebenarnya mempunyai makna yang berbeza dengan dakwaan evolusionis. Sekiranya kita mengkaji jejak-jejak ini, akan didapati bahawa manusia dengan kebijaksanaan dan kebolehan mereka di semua zaman lampau telah membuat penemuan baru, mencapai tahap keperluan mereka dan membina tamadun.
Para utusan yang dihantar membantu mereka membangun dan berkembang dengan memulakan perubahan-perubahan baru. Mereka memiliki pengetahuan saintifik yang terperinci hasil inspirasi daripada Ilahi. Misalannya, Nabi Nuh (as) tahu teknologi pembuatan perahu, seperti mana yang kita fahami dari Al-Quran bahawa bahteranya dijana oleh kuasa stim (wallahualam):
(Nabi Nuh terus bekerja) sehingga apabila datang hukum Kami untuk membinasakan mereka dan air memancut-mancut dari muka bumi (yang menandakan kedatangan taufan), Kami berfirman kepada Nabi Nuh: Bawalah dalam bahtera itu dua dari tiap-tiap sejenis haiwan (jantan dan betina) dan bawalah ahlimu kecuali orang yang telah ditetapkan hukuman azab atasnya (disebabkan kekufurannya), juga bawalah orang-orang beriman dan tidak ada orang-orang yang beriman yang turut bersama-samanya, melainkan sedikit sahaja. (Surah al-Hud, ayat 40)
Dapur tersebut yang dikenali sebagai tannur, masih lagi digunakan hari ini di pelbagai kawasan. Ia berkaitan dengan ayat yang menyatakan bahawa dapur ini telah melimpahkan air. Maka, bahtera disediakan untuk belayar dengan tenaga janaan stim. Dalam komentarnya, Hamdi Yazir dari Elmali berkata bahawa bahtera tersebut “seakan kapal stim yang dijana oleh sebuah dapur”:
Tannur: Dinyatakan di dalam kamus sebagai dapur atau ketuhar tertutup. Perkataan 'fara' bermaksud mendidih dan menyembur dengan kuasa dan kesungguhan yang kuat. ... Dalam kata lain, ini membayangkan bahawa kapal tersebut tidak menggunakan layar, tetapi kapal api yang menggunakan tenaga janaan sebuah dapur.37
Perkembangan besar dalam bidang sains, seni dan teknologi juga telah dicapai sewaktu zaman Nabi Sulaiman (as). Misalannya, Al-Quran menunjukkan bahawa kenderaan pengangkutan di zamannya juga sepantas kapal terbang: “Dan Kami kurniakan kepada Nabi Sulaiman kuasa menggunakan angin untuk perjalanannya: sepagi perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan dan sepetang perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan.” (Surah as-Saba', ayat 12).
Ayat ini jelas menunjukkan bahawa jarak yang jauh mampu dilalui dengan cepat. Ini merujuk kepada kenderaan udara yang menggunakan teknologi sama seperti yang digunakan hari ini (wallahualam). Tambahan pula, Al-Quran mencatatkan bahawa:
Golongan jin itu membuat untuk Nabi Sulaiman apa yang dia kehendaki dari bangunan-bangunan yang tinggi dan patung-patung dan pinggan-pinggan hidangan yang besar seperti kolam, serta periuk-periuk besar yang tetap di atas tukunya. (Setelah itu Kami perintahkan): Beramallah kamu wahai keluarga Daud untuk bersyukur! Dan sememangnya sedikit sekali di antara hamba-hambaKu yang bersyukur. (Surah as-Saba', ayat 13)
Dalam erti kata lain, Nabi Sulaiman (as) menyebabkan para pekerjanya menggunakan teknologi pembinaan dan senibina yang amat canggih.
Ayat lain menyatakan bahawa:
Dan (Kami mudahkan baginya memerintah) Jin Syaitan; (dia memerintah) golongan-golongan yang pandai mendirikan bangunan dan yang menjadi penyelam (bagi menjalankan kerja masing-masing). (Surah as-saad, ayat 37)
Hakikat bahawa Nabi Sulaiman (as) mampu mengawal jin-jin penyelam menandakan lokasi dan pengeluaran sumber-sumber dasar laut. Minyak dasar laut serta proses dan kerja pengekstrakan logam berharga memerlukan teknologi yang amat maju. Ayat-ayat ini menegaskan bahawa teknologi seumpama itu telah wujud dan diguna pakai.
Ayat lain menyatakan "mata air dari tembaga" (Surah as-Saba', ayat 12). Penggunaan cairan tembaga menandakan kewujudan teknologi canggih yang menggunakan elektrik di zaman Nabi Sulaiman (as). Seperti yang kita sedia maklum, tembaga merupakan antara konduktor haba yang terbaik, maka ia dipercayai mewujudkan asas industri elektrik pada masa itu. Ayat "Kami alirkan baginya mata air dari tembaga" dalam segala kemungkinan merujuk kepada sejumlah besar kuantiti elektrik yang dikeluar dan digunakan dalam banyak cabang teknologi (wallahualam).
Beberapa ayat menunjukkan bahawa Nabi Daud (as) memiliki pengetahuan yang baik dalam pertukangan besi dan pembuatan senjata:
(Serta Kami wahyukan kepadanya): Buatlah baju-baju besi yang luas labuh dan sempurnakanlah jalinannya sekadar yang dikehendaki dan kerjakanlah kamu (wahai Daud dan umatmu) amal-amal yang soleh, sesungguhnya Aku Maha Melihat akan segala yang kamu kerjakan. (Surah as-Saba', ayat 11)
Al-Quran juga mengisahkan tentang tembok di antara dua gunung yang dibina oleh Zulkarnain yang tidak mampu diseberangi dan ditembusi oleh masyarakat zaman itu. Menurut ayat berkaitan, beliau menggunakan potongan-potongan besi dan cairan tembaga:
Bawalah kepadaku ketul-ketul besi; sehingga apabila ia terkumpul separas tingginya menutup lapangan antara dua gunung itu, dia pun perintahkan mereka membakarnya dengan berkata: Tiuplah dengan alat-alat kamu sehingga apabila ia menjadikannya merah menyala seperti api, berkatalah dia: Bawalah tembaga cair supaya aku tuangkan atasnya. (Surah al-Kahfi, ayat 96)
Maklumat ini menunjukkan bahawa Zulkarnain telah menggunakan teknologi reinforced concrete.Besi, antara bahan paling kuat yang digunakan dalam pembinaan, amat penting untuk menambah keteguhan binaan seperti bangunan, jambatan, dan empangan. Ayat ini menyatakan bahawa beliau telah meletakkan besi dari hujung ke hujung dan menghasilkan struktur konkrit yang teguh dengan menuang mortar ke atasnya (wallahualam).
Prasasti dari peradaban purba Amerika Tengah merujuk kepada seorang yang tinggi, berjanggut dan datang dengan memakai jubah putih. Mereka juga melaporkan bahawa dalam jangka waktu yang singkat, kepercayaan terhadap dewa tunggal tersebar dan berlaku perkembangan mendadak dalam seni dan sains.
Ramai nabi seperti Nabi Yaakub (as), Nabi Yusuf (as), Nabi Musa (as), dan Nabi Harun (as) telah diutus ke Mesir purba. Utusan-utusan ini dan golongan yang mempercayai mereka telah membawa pengaruh penting terhadap peningkatan artistik dan saintifik yang pantas oleh masyarakat Mesir pada kebanyakan zaman.
Ramai saintis Muslim yang patuh kepada ajaran Al-Quran dan sunnah nabi telah membuat penemuan penting dalam bidang astronomi, matematik, geometri, perubatan, dan cabang sains yang lain. Semua ini telah membolehkan perubahan besar dan perkembangan mengagumkan dalam sains dan kehidupan sosial. Beberapa saintis Muslim beserta hasil kerja mereka adalah seperti berikut:
Abd al-Latif al-Baghdadi dikenali melalui kerjanya dalam bidang anatomi. Dia membetulkan kesilapan sebelumnya berkaitan banyak tetulang dalam badan seperti rahang bawah dan sternum. Tulisannya bertajuk Al-Ifada wa al-I'tibar telah diterbitkan pada tahun 1788 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Jerman, dan Perancis. Beliau juga mengkaji organ-organ deria rasa dalam kitabnya yang berjudul Makalatun fial-Havas.
Ibn Sina (Avicenna) menerangkan tentang cara-cara rawatan ke atas pelbagai jenis penyakit. Kitab agungnya, Kitab al-Qanun fi at-Tibb, yang ditulis dalam bahasa Arab telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada kurun ke-12. Ia diajar dan dianggap sebagai buku pelajaran asas di universiti-universiti Eropah sehingga abad ke-17. Kebanyakan maklumat perubatannya masih lagi sesuai untuk diaplikasikan pada hari ini.
Zakaria Qazvini meruntuhkan banyak pendapat-pendapat yang salah berkaitan dengan otak dan jantung, yang mana telah dianggap tepat sejak zaman Aristotle lagi. Maklumat yang beliau berikan berkenaan dengan dua organ tersebut sama dengan pengetahuan hari ini.
Zakaria Qazvini, Hamd Allah Mustawfi Qazvini (1281-1350), dan Ibn Nafs, semuanya merupakan pengkaji anatomi serta membentuk asas sains perubatan moden.
Ali ibn Isa telah menulis tiga jilid buku tentang penyakit mata, Tazkirat al-Kahhalin. Jilid pertama tertumpu sepenuhnya pada anatomi mata dan mengandungai banyak informasi berharga. Ia kemudiannya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Jerman.
Al-Bairuni membuktikan 600 tahun lebih awal sebelum Galileo bahawa bumi berputar, dan juga telah mengira diameternya 700 tahun sebelum Newton melakukannya.
Ali Kuscu menghasilkan peta pertama untuk bulan, satu bahagian yang dinamakan sempena nama beliau.
Thabit ibn Qurra menemui kalkulus pembezaan berkurun-kurun sebelum Newton.
Al-Battani merupakan manusia pertama yang mengasaskan trigonometri.
Abu'l Vafa bertanggungjawab mewujudkan istilah secant dan cosecant dalam bidang trigonometri.
Al-Khawarizmi merupakan orang pertama yang menulis buku berkenaan algebra.
Al-Maghribi mengasaskan persamaan yang dikenali sebagai segitiga Pascal, 600 tahun sebelum ditemui oleh Pascal sendiri.
Ibn Haitam merupakan pengasas optik. Bacon dan Kepler sekadar menggunakan hasil kerja beliau, sementara Galileo mengunakan penemuan beliau dalam penghasilan teleskop.
Al-Kindi memajukan relativiti dan teori relativiti 1,100 tahun lebih awal daripada Einstein.
Akshamsaddin, yang hidup lebih kurang 400 tahun daripada Pascal, merupakan orang pertama yang menemui kewujudan mikrob.
Ali ibn Abbas adalah orang pertama yang menjalankan pembedahan kanser.
Ibn Jazzar menjelaskan punca-punca dan cara rawatan penyakit kusta.
Saintis-saintis Muslim, yang hanya sebahagian kecil disenaraikan di atas, telah membuat banyak penemuan penting yang membentuk asas sains moden dengan mematuhi ajaran Al-Quran dan sunnah baginda Rasulullah (saw).
Seperti yang telah kita lihat, ramai manusia dahulu kala yang mencapai kemajuan dalam bidang seni, perubatan, teknologi, dan sains menerusi utusan yang dihantar kepada mereka. Dengan mematuhi dan mengambil iktibar daripada cadangan dan galakan para nabi, mereka memiliki ilmu dan mewariskannya kepada generasi kemudian. Tambahan pula, masyarakat yang kadang-kadang lari daripada agama sebenar dan membangun pelbagai kepercayaan karut akhirnya kembali percaya akan Keesaan Allah hasil daripada usaha para nabi.
Apabila penemuan-penemuan zaman lampau dikaji tanpa prejudis, sejarah kemanusiaan dapat difahami dengan jelas dan nyata.
Sebagaimana yang telah dinyatakan, peradaban yang mundur dan maju telah wujud serentak sepanjang sejarah, sepertimana juga hari ini. Kini, kita menikmati teknologi angkasa, sementara mereka di kawasan dunia yang lain hidup serba kekurangan, begitu juga dengan masa lalu di mana Mesir purba mempunyai tamadun gemilang, sementara masyarakat yang lebih terkebelakang juga wujud di kawasan yang lain. Masyarakat Maya membina bandar-bandar yang amat membangun, yang mana dari jejak-jejak yang mereka tinggalkan menunjukkan bahawa mereka telah memiliki teknologi yang amat canggih, mengira orbit planet Venus dan menemui bulan-bulan pada planet Jupiter. Pada masa yang sama, manusia di wilayah-wilayah Eropah percaya bahawa bumi merupakan pusat sistem suria. Di kala masyarakat Mesir berjaya melaksanakan pembedahan otak, penduduk di kawasan lain pula percaya bahawa penyakit adalah disebabkan oleh pelbagai semangat jahat. Dengan sistem perundangan, kesusasteraan, pemahaman seni dan pengetahuan astronomi, masyarakat Sumeria membina peradaban gemilang di Mesopotamia, manakala di satu sudut dunia yang lain terdapat golongan yang jahil. Maka, sebagaimana masyarakat hari ini yang tidak maju dalam segalanya, zaman lampau juga tidak pernah ada golongan yang primitif sepenuhnya.
Setakat ini, kita telah mengkaji bukti dari zaman sejarah yang berbeza dan menilai contoh-contoh budaya puluhan bahkan ratusan ribu tahun lampau. Dengan mengkaji sejarah yang lebih baru, kita juga akan mendapat bukti bahawa manusia sememangnya manusia: Di sini kita bukan berbincang mengenai orang 'primitif' yang baru mengasingkan cara hidup dari beruk, tetapi manusia bertamadun yang didapati telah mewarisi peradaban lain yang tetap terpelihara untuk ribuan tahun sebelum mereka.
Sementara teknologi meningkat di abad ke-20, perkembangan kajian arkeologi juga semakin pesat, dan mula mengeluarkan lebih banyak bukti tentang sejarah sebenar manusia. Maka, disepakati bahawa kehidupan lampau di Mesir, Amerika Tengah, Mesopotamia dan wilayah lain ribuan tahun dahulu adalah sama seperti cara kehidupan kita hari ini.
Megalit: Artifak Menakjubkan Dari Sejarah Manusia
Megalit ialah nama yang diberi kepada monumen yang terbina daripada sekumpulan blok batuan gergasi. Banyak megalit purba masih kekal sehingga ke hari ini. Antara aspek monumen ini yang paling mengejutkan ialah bagaimana blok-blok batuan besar sedemikian, yang sesetengahnya mempunyai berat lebih daripada satu tan, telah digunakan untuk membina struktur yang dibincangkan, bagaimana dan teknik apa yang telah digunakan untuk membawa batuan ini ke tapak pembinaan. Bagaimana manusia pada zaman itu mendirikan struktur sebegini dengan meletakkan satu blok batu yang besar di atas blok yang lain? Megalit ini biasanya dibina dengan menggunakan batu yang dibawa dari jauh, dan kini dianggap sebagai keajaiban dalam pembinaan dan kejuruteraan. Golongan yang menghasilkan kerja sedemikian pasti memiliki teknologi yang maju.

The construction technique and technology employed on the pyramids are still a mystery. These giant works, whose construction would be hard to duplicate even using today's technology, were completed by highly competent people who lived over 2,500 years ago.
Pertama sekali, perancangan pastinya sesuatu yang penting untuk mendirikan monument-monumen ini, dan rancangan itu mesti difahami dengan tepat dan sepenuhnya oleh setiap orang yang terlibat dalam projek tersebut. Lukisan teknikal tentang lokasi pembinaan monumen harus disediakan. Tambahan pula, pengiraan dalam lukisan-lukisan ini mestilah bebas daripada sebarang ralat, kerana kesilapan kecil akan menyebabkan pembinaan struktur ini mustahil. Organisasi yang terlibat juga harus sempurna jika pembinaan dilaksanakan. Faktor-faktor seperti penyelarasan pekerja dan keperluan mereka (makanan, rehat, dsb.) amat penting untuk proses pembinaan yang teratur.
Jelas bahawa mereka yang terlibat dalam pembinaan ini mempunyai banyak pengetahuan dan teknologi yang jauh lebih canggih daripada apa yang biasa dibayangkan. Sebagaiman yang telah dijelaskan dalam buku ini, peradaban tidak sentiasa bergerak ke hadapan; ada kalanya merosot. Dan sebenarnya dalam kebanyakan waktu, perkembangan dan penguncupan tamadun boleh wujud serentak di pelbagai tempat dunia.
Barangkali mereka yang membina megalit memiliki tamadun yang lebih maju seperti mana yang ditunjukkan oleh tinggalan arkeologi dan sejarah. Struktur yang dibina membuktikan bahawa mereka mempunyai pengetahuan yang luas dalam matematik dan geometri; tahu teknologi yang diperlukan untuk mendirikan monumen dengan mengira titik teguh di kawasan berbukit; mengguna peralatan (seperti kompas) untuk menentukan kedudukan geografi, serta mampu mengangkut bahan-bahan binaan dari jarak jauh apabila diperlukan. Tentu saja mereka tidak melakukan semua ini dengan hanya mengguna alatan dan tenaga kerja primitif. Banyak eksperimen oleh pengkaji dan ahli arkeologi telah membuktikan bahawa adalah mustahil untuk membuat monumen sebegini dalam keadaan seperti yang didakwa oleh teori evolusi. Ramai penyelidik yang cuba untuk membina monumen sama dengan menghasilkan semula keadaan 'Zaman Batu' khayalan telah gagal. Mereka bukan saja menemui kesukaran untuk membina struktur sama, tetapi juga mengalami masalah dalam memindahkan blok-blok batuan dari tempat lain ke tapak binaan. Ini sekali lagi menunjukkan manusia zaman itu tidak mundur seperti dakwaan evolusionis. Mereka menikmati dan memahami senibina, memanfaat teknologi pembinaan dan turut mengkaji astronomi.

The Ishtar Gate, Baghdad
Memang diketahui bahawa hanya blok batuan, struktur batuan dan pelbagai alatan batuan yang tersisa daripada peradaban ribuan tahun dulu. Namun, adalah tidak wajar untuk melihat beberapa struktur batuan dan artifak lalu membuat kesimpulan bahawa mereka hidup terkebelakang dan kekurangan teknologi serta hanya tahu mengguna batu. Andaian yang didasarkan pada pelbagai dogma sebegini tiada konotasi saintifik. Tetapi jika semua penemuan ini dikaji tanpa sebarang praandaian negatif, penjelasan yang hampir kepada kebenaran akan dapat dibuat. Walaupun manusia ratusan ribu tahun dulu hidup dalam rumah-rumah kayu yang hebat, membina vila dengan tingkap kaca dan mengguna bahan dekorasi paling menarik, tentu saja hanya sedikit buktinya yang tahan terhadap kesan-kesan hakisan angin, hujan, gempa bumi dan banjir selama berkurun-kurun. Dalam keadaan semulajadi, hanya purata 100 ke 200 tahun masa yang diperlukan untuk kayu, kaca, tembaga, gangsa dan logam lain untuk luluh sepenuhnya. Dengan kata lain, dalam masa dua abad, dinding-dinding rumah anda akan reput, dan hanya beberapa perhiasan dalamannya yang akan tinggal. Malah hanya sedikit yang akan kekal andai dipengaruhi oleh gempa bumi, banjir atau taufan. Apa yang akan tinggal hanyalah blok-blok batuan yang mengambil masa lebih lama untuk dihakis. Bahkan peralatan batuan juga akan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil. Maka, amat mustahil untuk menggambarkan cara kehidupan masyarakat pada zaman itu semata-mata berdasarkan blok batuan tersebut. Hubungan sosial, kepercayaan, citarasa dan pemahaman artistik tidak dapat digambarkan secara jelas.

Rudyard Kipling's book, Just So Stories
Tetapi, evolusionis tetap berpegang pada pendapat mereka dan mencemar pelbagai hasil penemuan dengan banyak gambaran rekaan yang karut. Mencipta fanstasi dengan penyelewengan fakta adalah cara yang sebenarnya dikritik sendiri oleh segelinti evolusionis. Malah mereka menamakan kaedah sebegini sebagai 'Sekadar Cerita'.
Istilah tersebut yang muncul dalam kritikan Stephen Jay Gould, seorang ahli paleontolgi evolusionis terkenal, dipinjam daripada sebuah buku terbitan tahun 1902 bertajuk Just So Stories karya penulis dan penyair British bernama Rudyard Kipling (1865-1936). Dalam buku cerita yang ditujukan untuk kanak-kanak ini, Kipling menulis beberapa kisah fantasi tentang bagaimana pelbagai hidupan mendapat organ dan sifat masing-masing. Sebagai contoh, beliau menulis petikan berikut tentang belalai gajah:
Pada zaman dahulu kala, sang haiwan yang disukai, Gajah, tidak mempunyai belalai. Ia hanya mempunyai hidung yang kehitaman dan membonjol . . . Tetapi ada seekor anak Gajah kecil yang mempunyai perasaan ingin tahu . . . Maka ia pun berpergian . . . sehingga sampai di tebing Sungai Limpopo yang licin dan kabut, ia terpijak sesuatu yang disangkanya batang kayu. Tetapi itu sebenarnya Sang Buaya . . . kemudian anak Gajah menundukkan kepala menghampiri mulut sang Buaya yang berbau dan bertaring, lalu Sang Buaya menerkam pada hidung si anak Gajah . . . Kemudian anak Gajah duduk pada punggungnya dan menarik, dan tarik, dan tarik, dan hidungnya pun mula memanjang. Sementara Sang Buaya pula terkial-kial di dalam air sambil melibas-libas ekornya, dan ia menarik, dan tarik, dan tarik.38
Gould dan beberapa saintis evolusionis lain telah mengkritik penulisan yang penuh dengan senario serupa tanpa ada sebarang bukti untuk menyokong mereka. Begitu juga dengan mereka yang cuba menjelaskan perkembangan masyarakat dalam rangka teori evolusi. Sebagaimana cerita dongeng Kipling, saintis sosial evolusionis bergantung semata-mata pada imaginasi. Bayangkan sejarah manusia yang berdasarkan masyarakat-masyarakat yang moyang mereka kononnya hanya tahu mendengus dan mengguna alatan batuan kasar, tinggal di dalam gua, dan hidup semata-mata bergantung pada hasil buruan dan kutipan, yang kemudiannya mula berkembang dan menceburi bidang pertanian, lalu mula mengguna logam, serta mula membina hubungan sosial seiring dengan peningkatan keupayaan mental mereka. 'Sejarah' sedemikian tiada bezanya dengan kisah bagaimana Sang Gajah mempunyai belalainya.
Gould memberi penjelasan tentang pendekatan tidak saintifik ini:
Para saintis sedar bahawa kesemua kisah tersebut sekadar cerita rekaan; malangnya, ia dipaparkan dalam penulisan yang profesional sehingga mendapat perhatian serius. Akhirnya ia menjadi 'fakta' dan tergolong dalam kesusasteraan popular...39
Gould menambah lagi dengan menyatakan bahawa cerita rekaan tersebut tidak membuktikan apa-apa dalam rangka teori evolusi:
Dalam tradisi 'sekadar cerita' sejarah semulajadi evolusi, cerita-cerita tersebut tidak membawa apa-apa makna. Tetapi pengaruhnya, dan kes-kes sama yang lain, telah mengatasi kepercayaan saya secara perlahan sejak dulu lagi. Idea-idea rekaan yang semakin banyak mungkin menyelamatkannya setakat ini, tetapi kebanyakan konsep yang diselamat oleh spekulasi murahan tidak mencukupi buat saya.40
Newgrange

Newgrange, one of world's best-known stone structures, consists of 93 megaliths.
Pemakaman yang terletak berhampiran Dublin ini disepakati telah dibina sekitar 3,200 BC. Newgrange sememangnya telah usang sebelum kewujudan peradaban Mesir, dan sebelum kelahiran tamadun Babylon dan Cretan. Stonehenge, antara struktur batuan yang paling terkenal di dunia, masih belum dibina pada waktu itu. Kajian menunjukkan bahawa Newgrange bukan sahaja sebuah kawasan perkuburan, tetapi para pekerjanya mempunyai pengetahuan mendalam tentang astronomi - dan memiliki teknik kejuruteraan serta ilmu senibina yang perlu diberi perhatian.
Ramai ahli arkeologi menghuraikan Newgrange sebagai keajaiban teknikal. Sebagai contoh, kubah di atas struktur itu sememangnya adalah kehebatan kejuruteraan. Setiap batu yang berat di bahagian bawah dan ringan di sebelah atas dengan cermat diletakkan saling bertindih sehingga setiap satunya lebih menonjol daripada yang di bawah. Maka terbinalah satu cerobong berbentuk heksagon dengan ketinggian enam meter di atas bahagian tengah struktur itu. Di atas cerobong itu terdapat penutup yang diperbuat daripada batu yang boleh dibuka dan ditutup bila perlu.
Jelas bahawa binaan gergasi ini dibina oleh mereka yang mempunyai pemahaman mendalam tentang kejuruteraan, mampu mengira dengan tepat, merancang dengan betul, mengangkut beban batuan yang berat, dan memanfaat ilmu pembinaan mereka. Evolusionis tiada penjelasan tentang cara pembinaan struktur ini kerana berdasarkan pandangan karut mereka, manusia pada masa itu bekerja dalam keadaan serba kekurangan dan terkebelakang. Tetapi amat mustahil untuk monumen sebesar itu didirikan oleh golongan yang tiada pengetahuan yang baik dalam bidang kejuruteraan dan pembinaan.

The entrance stone and the roof box at Newgrange. It is still not known how the blocks were transported, nor what techniques were employed during construction.
Ciri-ciri astronomi bangunan itu sendiri sungguh mengagumkan. Pembinaan struktur gergasi ini membenarkan biasan cahaya yang menarik pada solstis musim sejuk. Sebaik saja matahari muncul pada hari terpendek dalam setiap tahun, sinaran cahaya matahari menerangi ruang pemakaman Newgrange. Di saat ini, berlakulah permainan cahaya yang sempurna. Sinaran matahari pagi menembusi bukaan kecil di bawah bumbung pintu masuk dan menyinari laluan ke ruangan dalamannya. Semua blok batuan diletak pada sudut yang membenarkan pembiasan cahaya - satu faktor penting yang memungkinkan berlakunya semua pertunjukan cahaya ini.
Maka, dapat dilihat bahawa para pembina Newgrange bukan sahaja mempunyai ilmu kejuruteraan, malah memiliki pengetahuan astronomi yang membolehkan mereka mengira masa harian dan pergerakan matahari.
Newgrange hanyalah sebahagian daripada struktur batuan zaman itu yang masih lagi kekal di wilayah berkenaan. Dengan melihat pada struktur ini saja, anda dapat menyimpulkan bahawa ianya didirikan oleh golongan yang mempunyai pengetahuan mendalam serta menggunakan cara dan teknik yang amat canggih. Apakah tafsiran yang boleh dibuat berkaitan dengan gaya hidup mereka? Masyarakat yang membina struktur ini pastinya telah hidup dalam persekitaran yang selesa dan penuh tamadun. Jika mereka mempunyai pengetahuan astronomi dan kemahiran yang baik untuk membuat pemerhatian dengan tepat, kehidupan seharian juga pasti bertamadun selari dengan perkembangan pengetahuan mereka. Monumen batuan ini mungkin satu-satunya bangunan yang kekal daripada masyarakat yang hidup dalam rumah yang selesa, mempunyai taman-taman yang diselenggara dengan baik, menerima rawatan di hospital yang bagus, terlibat dengan aktiviti ekonomi, menghargai seni dan sastera serta menikmati warisan budaya yang luas lagi penting. Semua tafsiran realistik berkenaan pembina monumen batuan ini adalah berdasarkan penemuan arkeologi dan fakta sejarah. Tetapi, evolusionis yang telah sebati dengan pemikiran materialis lebih cenderung mengaitkan cerita rekaan hasil dogma-dogma tertentu berbanding membuat tafsiran rasional yang bersesuaian dengan sains. Walau bagaimanapun, semua cerita mereka tidak akan pernah mampu untuk memberi penjelasan muktamad dan benar.
Stonehenge

Stonehenge may have been erected as the building blocks of a wooden construction. A wooden building erected on this would have been unaffected by wind and storms. It is likely that only the foundations of the building have survived. The methods and motives for the construction of Stonehenge are still a matter for debate, but one important feature revealed by scientists is its relationship with astronomy. The people who built this structure possessed an advanced knowledge of the heavens, as well as of engineering.
Stonehenge, monumen yang tegak di selatan England, terdiri daripada lebih kurang 30 blok batuan besar yang disusun dalam bentuk bulatan. Setiap blok mempunyai purata ketinggian 4.5 meter (15 kaki) dan berat purata 25 tan. Monumen ini telah menarik perhatian ramai penyelidik dan banyak teori telah dibentang untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa ia dibina. Betul atau tidaknya teori-teori ini bukanlah persoalan penting di sini, tetapi monumen ini sekali lagi telah membatalkan teori evolusi dalam sejarah manusia.
Kajian yang dibuat mendedahkan bahawa Stonehenge telah dibina dalam tiga peringkat utama, bermula dalam lebih kurang 2,800 BC. Ini bermakna bahawa sejarah pembinaannya telah berusia hampir 5,000 tahun. Peringkat pembinaan pertama melibatkan penggalian parit, benteng dan beberapa lubang bulat. Dalam peringkat kedua, lebih kurang 80 bluestones (sejenis batuan granit yang dinamakan sempena warnanya) disusun dalam dua bulatan di sekeliling pusat tapak dan batu hele didirikan di luar lingkaran tersebut. Kemudian, bulatan luar didirikan menggunakan susunan batu pasir yang besar dengan batu melintang membentuk bulatan diletak di atasnya.
Aspek utama monumen ini ialah bluestones yang digunakan kerana sumbernya tiada di kawasan berhampiran. Batu-batuan ini dibawa ke tapak Stonehenge dari Pergunungan Preseli yang jauhnya lebih kurang 380 kilometer (240 batu). Jika ahli sejarah evolusionis berpendapat bahawa penduduk di masa itu hidup dalam keadaan serba primitif dan peralatan mereka hanya diperbuat daripada engkol kayu, rakit kayu dan kapak batu, jadi bagaimanakah mereka mengangkut semua batuan ini ke wilayah di mana Stonehenge kini berdiri? Persoalan ini tidak dapat dijawab dengan senario khayalan yang direka-reka.
Dengan membina semula peralatan yang kononnya diguna pada masa itu, sekumpulan pengkaji cuba mengangkut bluestones ke tempat lain yang sama jaraknya. Mereka menggunakan engkol kayu, membuat rakit yang mampu menampung berat batu yang saiznya hampir sama sehingga terpaksa menggabungkan tiga rakit, menggerakkan rakit tersebut di sungai dengan mengguna pancang kayu, dan akhirnya cuba untuk membawa batuan tersebut ke atas bukit dengan bantuan roda kasar. Namun usaha mereka hanya sia-sia. Ini hanyalah satu daripada eksperimen yang dilaksanakan untuk mencari jawapan tentang cara bluestones dibawa sejauh itu. Banyak lagi ujukaji lain telah dijalankan, dan penyelidik berusaha untuk memahami cara pengangkutan yang telah diguna oleh masyarakat zaman itu. Walau bagaimanapun, tiada percubaan yang berjaya. Ini kerana kesemua kajian tersebut dijalankan dengan fahaman salah yang menganggap budaya masyarakat pada waktu itu terlalu mundur dan hanya menggunakan peralatan kasar yang diperbuat daripada batu dan kayu.
Seperkara lagi yang perlu ditegaskan ialah eksperimen yang mereka laksanakan dibantu oleh teknologi moden. Mereka mengguna pelbagai model yang dihasilkan oleh pelabuhan maritim, mengguna tali yang diperbuat oleh kilang berteknologi tinggi, dan membuat perancangan dan pengiraan terperinci. Namun begitu, mereka tetap gagal. Tetapi masyarakat yang hidup 5,000 tahun dulu mengangkut batuan ini yang setiap satunya mempunyai berat bertan-tan lalu menyusunnya dalam bentuk bulatan melalui pengiraan posisi geografi yang tepat. Jelas sekali mereka tidak menyiapkan semua ini dengan peralatan batu serta rakit dan engkol kayu. Stonehenge dan banyak megalit lainnya telah dibina dengan teknologi yang masih belum dapat difahami pada hari ini.
Tinggalan Menakjubkan Di Bandar Tiahuanaco

It is impossible for stones weighing many tons each, used here in the South American city of Tiahuanaco, to be transported without steel cables, winches, and other construction equipment.
Lebih kurang 4,000 meter (13,000 kaki) di atas paras laut, di Pergunungan Andes yang terletak antara Bolivia dan Peru, bandar Tiahuanaco penuh dengan runtuhan yang membuatkan ramai pelawat terpegun. Kawasan ini dianggap sebagai antara satu keajaiban arkeologi di Amerika Selatan, dan mungkin juga di dunia.
Antara tinggalan Tiahuanaco yang paling menakjubkan adalah satu kalendar yang menunjukkan ekuinoks- ekuinoks, musim- musim, dan posisi bulan pada setiap jam dan pergerakannya. Kalendar ini antara bukti yang menunjukkan bahawa masyarakat yang tinggal di kawasan itu memiliki teknologi yang tinggi. Antara tinggalan lain yang mengagumkan adalah monumen-monumen yang diperbuat daripada blok batuan besar, sesetengah daripadanya mempunyai berat sehingga 100 tan.
Seorang penulis Reader's Digest menulis, "...para jurutera terbaik hari ini masih lagi bertanya kepada diri sendiri tentang keupayaan mereka untuk memotong dan menggerakkan batuan besar seperti yang digunakan untuk membina bandar tersebut. Batuan gergasi itu kelihatan seperti acuan telah digunakan untuk memotongnya..."41

The Gate of the Sun, estimated to weigh around 10 tons, could not have been built by a society devoid of technological means, as evolutionists claim. Such structures invalidate the evolutionist claim that human history evolved from the primitive to the developed.
Sebagai contoh, dinding-dinding bandar berkenaan dibina dengan meletakkan blok-blok seberat 60 tan di atas blok batu pasir yang beratnya lebih kurang 100 tan. Kerja-kerja batu yang digunakan untuk membina dinding tersebut memerlukan kepakaran yang amat mendalam. Blok-blok segi empat sama dicantumkan dengan alur yang tepat. Lubang sepanjang 2.5 meter (8 kaki) telah dibuka di dalam blok-blok seberat 10 tan. Pada sesetengah bahagian runtuhan tersebut, terdapat saluran air yang diperbuat daripada batu dengan kepanjangan 1.8 meter (6 kaki) dan keluasan setengah meter (1.5 kaki). Ini adalah sebahagian ketetapan yang jarang dipadankan walaupun di hari ini. Adalah amat mustahil untuk mereka menghasilkan kerja-kerja berkenaan tanpa kehadiran teknologi seperti yang digambarkan oleh evolusionis. Ini kerana dalam keadaan yang serba primitif, ianya akan memerlukan masa yang lebih panjang daripada hayat manusia untuk mendirikan hanya satu daripada struktur-struktur tersebut. Secara tidak langsung, ini bermakna yang pembinaan bandar Tiahuanaco mengambil masa berkurun lamanya, dan dengan sendirinya membuktikan kesalahan pendapat evolusionis.
Antara satu daripada monumen terpenting di Tiahuanaco adalah Gate of the Sun. Diperbuat daripada satu blok tunggal, dengan ketinggian 3 meter (10 kaki) dan kelebaran 5 meter (16.5 kaki) serta berat yang dianggarkan lebih daripada 10 tan. Gerbang tersebut dihiasi dengan pelbagai ukiran. Tiada penjelasan tentang teknik-teknik yang digunakan dalam pembinaannya. Apakah jenis teknologi yang diaplikasikan pada struktur yang sebegitu menarik? Bagaimana batu seberat 10 tan diekstrak, dan dengan apakah ianya dibawa dari kuari batuan. Jelas bahawa semua ini dicapai dengan menggunakan lebih daripada alatan dan perkakasan asas seperti yang digembar-gemburkan oleh evolusionis.
Sekiranya anda mengambil kira keadaan geografi di kawasan Tiahuanaco, semua pencapaian mengandaikan bahagian yang lebih mengagumkan. Bandar itu terletak berkilometer jauhnya dari mana-mana kawasan petempatan biasa dan dibina pada dataran tinggi yang lebih kurang 4,000 meter (13,000 kaki), di mana tekanan atmosfera hanya separuh berbanding atmosfera di paras laut. Tahap oksigen yang berkurangan ini akan menyebabkan sebarang kerja memerlukan lebih banyak tenaga kerja.
Semua ini membuktikan, seperti juga kawasan lain di dunia, bahawa peradaban yang maju telah wujud di masa lalu - sekaligus menyangkal dakwaan bahawa masyarakat sentiasa berkembang kepada tahap yang lebih maju.
Expert Stonemasons Who Lived on Gobekli Tepe 11,000 Years Ago
The stonework in the photos at bottom left and its detailed shapes display the artistic taste of the people who made them, 11,000 years ago. More important, however, is that the artists must have used metal tools to carve these stones, not by hitting or rubbing one stone against another. Such fine work is only possible by means of such tools, as the metal lathes, files and saws used in stonemasonry today.
The photo at bottom right shows a present-day stonemason at work, using similar techniques. Artists living 11,000 years ago may have produced their works of art only by employing similar methods.
MESIR PURBA: TAMADUN GEMILANG DALAM SENI DAN SAINS
Mesir purba yang mempunyai lebih pengetahuan dan pengalaman merupakan antara peradaban manusia yang paling mengagumkan dari segi seni dan sains, serta tidak mustahil mereka merupakan sumber yang diwarisi oleh sesetengah masyarakat primitif. Di kalangan masyarakat Mesir, golongan yang menyimpang, agama pagan, terdapat pekerja-pekerja Yahudi dengan pengetahuan seni yang berasal dari zaman Nabi Nuh (as) dan Nabi Ibrahim (as). Mereka yang berkemahiran ini menggunakan ilmu yang dipelajari daripada nabi-nabi terdahulu.

The Egyptians' mummification techniques demonstrate that they possessed advanced medical knowledge.
Pencapaian masyarakat Mesir masih belum dapat ditandingi oleh kebanyakan negara moden hari ini. Di pelbagai kawasan di Asia, Amerika Selatan, atau Afrika, termasuk Mesir sendiri, kehidupan yang lebih ke hadapan daripada tamadun lalu masih berjalan. Peradaban Mesir purba yang menempa pelbagai kejayaan hebat terutamanya dalam bidang perubatan, anatomi, perancangan bandar, senibina, seni halus dan tekstil, kini terus dikaji oleh ramai saintis dengan keterujaan dan ketakjuban.
Asal-usul Perubatan Mesir Purba
Kecanggihan yang dicapai oleh ahli-ahli fizik di zaman Mesir purba amat mengagumkan. Banyak hasil penemuan yang menghairankan ahli-ahli arkeologi kerana tiada sejarawan yang menjangka teknologi tinggi seperti itu dari peradaban yang wujud dalam tahun 3,000 BC.
Analisis X-ray ke atas mumia mendapati bahawa pembedahan otak telah dilakukan di zaman Mesir purba.43 Tambahan pula, operasi tersebut dilaksanakan dengan menggunakan teknik-teknik yang lebih profesional. Apabila tengkorak mumia yang menjalani pembedahan diperiksa, didapati bahawa pemotongannya telah dilakukan dengan kemas. Tulang tengkorak yang kembali bercantum membuktikan yang pesakit mampu hidup lama selepas pembedahan tersebut.44
Satu lagi contoh dalam bidang perubatan. Kemajuan yang besar dicapai pada kurun ke-19 berdasarkan perkembangan pantas dalam sains ujikaji, termasuk penemuan antibiotik. Walau bagaimanapun, perkataan 'penemuan' tidak seberapa tepat kerana kebanyakan teknik berkenaan telah diketahui oleh masyarakat Mesir purba.45

The body of the Egyptian Pharaoh Tutankhamen was preserved inside two coffins, one inside the other.
Bukti penting berkaitan kemajuan masyarakat Mesir dalam bidang sains dan anatomi boleh dilihat pada mumia-mumia yang mereka tinggalkan. Mereka menggunakan ratusan teknik berbeza dalam proses yang membolehkan tubuh hidupan disimpan untuk ribuan tahun.
TProses mumifikasi adalah sangat kompleks. Pertama, otak dan organ dalaman mayat dikeluarkan dengan alatan khas. Peringkat seterusnya melibatkan penyahhidratan tubuh selama 40 hari dengan menggunakan natron. (Natron adalah sejenis garam mineral, kandungan utamanya adalah campuran sodium bikarbonat dan sodium karbonat dengan sedikit sodium klorida dan sodium sulfat.) Selepas cairan berlebihan dalam badan dikeluarkan, rongga badan kemudian dipenuhkan dengan kain linen, pasir atau habuk kayu. Kulit disapukan dengan campuran herba khas dan seterusnya dilapis dengan cairan damar untuk melindunginya. Akhir sekali, tubuh tersebut dibungkus dengan balutan kain linen. 46
Mummification, carried out without damaging the shape of the body and by extracting all the deceased's internal organs, shows that those who performed it possessed a sufficient knowledge of anatomy to know the position of all the various organs.
Quite apart from the techniques of mummification, the Egyptians of 5,000 years ago enjoyed a wide range of other medical sophistication. For example:

The Smith Papyrus, which describes how the ancient Egyptians used bandages made out of linen.
Paderi Mesir yang terlibat dalam perubatan merawat banyak penyakit di kuil mereka. Seperi juga hari ini, ramai doktor Mesir yang mengkhusus dalam pelbagai cabang perubatan. Setiap doktor memberi perkhidmatan mengikut kepakaran masing-masing.
Para doktor di Mesir dikawalselia oleh Negara. Sekiranya pesakit gagal untuk sembuh atau meninggal dunia, kerajaan akan menyiasat puncanya dan menentukan sama ada cara rawatan yang digunakan oleh doktor bersesuaian dengan undang-undang. Jika didapati berlaku kesilapan semasa rawatan, doktor tersebut akan didenda mengikut rangka perundangan yang ditetapkan.
Setiap kuil memiliki makmal yang serba lengkap di mana ubatan disedia dan disimpan.
Kejayaan pertama dalam farmakologi, dan penggunaan balutan dan tekapan, bermula di zaman Mesir purba. Papirus Smith (yang sepenuhnya berkaitan dengan perubatan) menerangkan bagaimana jalur perekat linen - bahan yang sesuai untuk membuat balutan - digunakan untuk menutup luka.
Penemuan arkeologi telah mendedahkan satu gambar terperinci berkenaan amalan perubatan di Mesir. Tambahan pula, nama dan gelaran lebih daripada 100 orang doktor yang mengkhusus dalam bidang masing-masing telah ditemui.
Ukiran timbul pada dinding sebuah kuil di Kom Ombo menunjukkan ukiran sebuah kotak peralatan pembedahan. Kotak ini mengandungi kekacip logam, pisau bedah, gergaji, kuar, spatula, cangkuk kecil dan angkup.
Teknik-teknik yang digunakan adalah pelbagai. Bukaan dan retakan ditetapkan, splin digunakan dan luka ditutup dengan jahitan. Retakan yang berjaya sembuh selepas rawatan boleh dijumpai pada kebanyakan mumia.
Walaupun tiada kesan pembedahan ditemui pada kebanyakan mumia, terdapat 13 rujukan kepada jahitan pembedahan pada Papirus Smith. Ini membuktikan bahawa masyarakat Mesir purba mengurus luka pembedahan dengan baik dan menggunakan benang linen. Jarum dalam segala kemungkinan diperbuat daripada tembaga.
Doktor-doktor Mesir dapat membezakan antara luka yang tidak berkuman dan yang dijangkiti kuman. Mereka menggunakan campuran lemak kambing gurun, minyak fir dan kacang pis hancur untuk membersih luka yang dijangkiti.
Penisilin dan antibiotik hanya ditemui baru-baru ini. Walau bagaimanapun, masyarakat Mesir purba telah menggunakan versi organik pertama ubatan ini dan juga jenis-jenis antibiotik yang lain, serta menulis penerangan bersesuaian untuk pelbagai jenis penyakit.47
Seiring dengan perkembangan besar dalam bidang perubatan, penggalian juga telah mendedahkan bahawa mereka sangat berminat dalam perkara seperti perancangan bandar dan senibina.
Perkembangan Ilmu Kaji Logam Di Mesir Purba
Secara asasnya, ilmu kaji logam merupakan cabang sains dan teknologi yang melibatkan penapisan daripada bahan-bahan kasar, pembentukan dan pemeliharaan pelbagai jenis logam dan sebatiannya. Kajian terhadap tamadun Mesir purba menunjukkan bahawa sekitar 3,000 dan 3,500 tahun dulu, masyarakat Mesir merupakan pakar dalam pengekstrakan dan penghasilan pelbagai mineral dan logam, terutamanya emas, tembaga dan besi. Ilmu kaji logam yang jauh berkembang membuktikan bahawa mereka lebih maju dalam pencarian, pengekstrakan dan penghasilan bijih, serta mempunyai ilmu kimia yang baik.

(1, 2) Finely worked pectorals of the king, crafted of gold, silver and semi-precious stones
(3) A pair of finely crafted sandals
(4) A small, long-spouted pitcher made of hard gold still maintains its strength and brightness.

Kajian arkeologi telah mendedahkan bahawa masyarakat Mesir telah mula menghasilkan kerja terperinci berkenaan bijih tembaga dan sebatian logam sekitar 3,400 SM Dalam Dinasti Keempat (sekitar 2,900 SM), kajian dan operasi perlombongan diawasi oleh pegawai-pegawai berkedudukan tinggi dan dipercayai dikawal selia oleh anak-anak Firaun.
Masyarakat Mesir purba juga menggunakan besi sebagai tambahan untuk tembaga. Timah digunakan untuk menghasilkan gangsa, dan kobalt untuk mewarna kaca. Logam yang tidak terdapat secara semulajadi di Mesir telah diimport dari wilayah lain, terutamanya Parsi.
(5) This golden ornament found at the neck of Tutankhamen's mummy contains very fine gold workmanship; around 150 other jewels were found on the same mummy.
(6) A gold-plated wooden chest set on a silver-plated sledge
(7) A pectoral made of gold, lapis lazuli and turquoise, discovered at Tanis
The fine workmanship in the jewels shows that sophisticated goldsmith's tools were employed. In the absence of such equipment, such fine workmanship is impossible. The quality and delicacy of Egyptian gold workmanship is equal to that of the present day.
Logam yang sering digunakan dan paling dihargai adalah emas. Ratusan lombong emas telah ditemui di Mesir dan sebahagian Sudan. Sekeping papirus kurun ke-14 sebelum Masihi mengandungi pelan-pelan lombong emas berhampiran Apollinopolis, sekaligus membuktikan kemahiran masyarakat Mesir berkaitan bidang berkenaan. Papirus tersebut menerangkan tentang pembinaan lebih daripada 1,300 buah kediaman pekerja di sekitar lombong. Ini menjelaskan tentang kepentingan pertukangan emas dan seni permata hiasan dalam Mesir kuno. Sesungguhnya, ratusan objek emas hiasan yang ditemui dalam penggalian arkeologi adalah bukti bahawa masyarakat Mesir purba merupakan pelombong dan pekerja logam yang pakar.
Ini juga menunjukkan bahawa mereka mempunyai pengetahuan saintifik dan teknologi yang diperlukan untuk mengenal pasti logam, mengekstrak bijih daripadanya, menghaluskan logam dan mengekstraknya, kemudian menggabungkannya untuk menghasilkan aloi.
Perancangan Bandar Dan Infrastruktur Mesir Purba
Iklim yang kering telah meninggalkan banyak petunjuk berkaitan tamadun Mesir, sekaligus membuktikan bandar Mesir kuno telah mempunyai kemudahan asas yang jauh berkembang.

One indication of the Egyptians' advanced civilization is doubtless their knowledge of architecture and engineering.
Infrastruktur yang maju itu menunjukkan bahawa mereka yang membina bandar-bandar berkenaan pastinya telah memiliki ilmu yang mendalam tentang kejuruteraan dan senibina. Berapa dalam tapak bawah tanah perlu digali, di mana gelegar sokongan perlu diletakkan, bagaimana untuk merancang sistem pengudaraan yang efektif, aturan laluan untuk air bersih dan kotor agar tidak bercampur, dan banyak lagi perincian yang perlu dipertimbangkan. Paling penting, tiada ruang untuk sebarang kesilapan dalam semua perkara tersebut. Masyarakat Mesir purba tahu kesemua teknik yang diperlukan, dan bangunan-bangunan yang mereka dirikan membuktikan perkara ini.
Teknik-teknik senibina yang mereka aplikasikan di masa 3,000 BC amat profesional dan bertujuan untuk menyelesaikan pelbagai kesukaran dan masalah berkenaan infrastruktur. Air merupakan antara elemen terpenting untuk negara kering seperti Mesir. Kenyataannya, mereka berjaya menemui penyelesaian terbaik berhubung masalah ini, iaitu dengan menyertakan tangki bina dalam untuk menyimpan air.
Simpanan air yang banyak ditemui di kawasan oasis Fayum merupakan sebahagian daripadanya. Masyarakat Mesir juga membina beberapa tasik buatan untuk memastikan kelangsungan kehidupan di bahagian-bahagian tertentu. Tasik-tasik kecil yang menerima air dari Sungai Nil ini memungkinkan kewujudan peradaban yang maju di tanah gersang Mesir. Mereka membina Tasik Moeris, yang terletak 80 kilometer (50 batu) di barat daya Cairo hari ini, bertujuan untuk menakung air dari Sungai Nil melalui terusan. Penempatan dan rumah ibadat telah didirikan berhampiran takungan ini.48
Pengetahuan masyarakat Mesir dalam bidang kejuruteraan, perancangan bandar dan perubatan serta bagaimana ia harus diaplikasikan merupakan sebahagian bukti berkaitan tamadun gemilang yang pernah mereka miliki.
Pengetahuan dan tindakan yang mereka laksanakan sekali lagi menolak pendapat bahawa masyarakat berkembang daripada peringkat primitif kepada tahap bertamadun. Masyarakat yang hidup 5,000 tahun lalu memiliki tahap peradaban yang jauh lebih maju daripada sesetengah komuniti yang hidup di negara yang sama pada hari ini, sesuatu yang tidak mampu dijelaskan dari segi 'perkembangan evolusi'. Semasa masyarakat Mesir purba menikmati peradaban gemilang mereka, tidak dapat dinafikan bahawa terdapat lebih banyak komuniti yang hidup dalam keadaan serba mundur di Afrika dan lain-lain bahagian di dunia. Tetapi tiada seorang pun di antara mereka yang mempunyai ciri-ciri yang kurang daripada manusia, apatah lagi sifat-sifat seperti beruk. Masyarakat Mesir, mereka yang hidup dalam keadaan primitif pada masa yang sama, termasuk juga komuniti yang hidup ratusan ribu tahun dahulu, telah sekian lama sememangnya manusia seperti hari ini dalam segala aspek. Walaupun sebahagian komuniti mungkin hidup serba maju dan sesetengah lagi hidup penuh kekurangan, tetapi ini tidak membuktikan bahawa manusia berasal daripada beruk atau pun sebuah bangsa berkembang daripada bangsa lain, seperti mana yang didakwa oleh para evolusionis. Tafsiran seumpama itu hanya sekadar penyimpangan sains, kewarasan dan logik.
Pencapaian Masyarakat Mesir Purba Dalam Bidang Tekstil

Examples of linen, dating back to Ancient Egypt
Serpihan kain linen yang wujud sejak 2,500 SM menunjukkan bahawa masyarakat Mesir purba telah menghasilkan fabrik berkualiti tinggi dari segi bahan dan tenunan. Walau bagaimanapun, perkara yang paling penting adalah perincian tenunan pada kain tersebut. Masyarakat Mesir purba pada waktu itu telah menghasilkan gentian halus seperti mana hari ini yang dihasilkan dengan bantuan mesin dan teknologi maju, dan linen pada waktu itu telah digunakan untuk membungkus mumia. Tenunan halus pada fabrik-fabrik berkenaan sangat mengagumkan para ahli kaji Mesir purba.49 Spesimen-spesimen tersebut teramat halus hinggakan seseorang memerlukan kanta untuk membezakannya daripada sutera, dan fabrik-fabriknya setanding dengan hasil kerja mesin tenun hari ini.50 Sehingga kini, fabrik tersebut mahsyur dek kerana kualitinya, dan linen yang dihasilkan oleh masyarakat Mesir pada hari ini terhutang budi pada tukang tenun yang hidup pada 2,000 SM dahulu.
Pencapaian Matematik Yang Lebih Unggul

The Rhind Papyrus
Nombor telah digunakan oleh masyarakat Mesir purba sejak dari awal lagi. Banyak papirus dari tahun 2,000 SM yang menerangkan masalah matematik telah ditemui. Empat daripadanya yang sering menjadi rujukan dikenali sebagai serpihan Kahun, dan papirus Berlin, Moscow dan Rhind. Dokumen-dokumen berkenaan menyatakan beserta contoh tentang asas-asas pengiraan. Mereka tahu bahawa segitiga dengan sisi berukuran 3:4:5 adalah segitiga tepat, dan menggunakan pengetahuan ini (kini dikenali sebagai Teorem Pitagoras) dalam pengiraan pembinaan mereka.51
Tambahan pula, mereka tahu perbezaan antara planet dengan bintang. Mereka memasukkan beberapa bintang yang sukar dilihat dengan mata kasar ke dalam senarai kajian astronomi mereka.
Dek kerana hidup mereka bergantung kepada Sungai Nil, mereka perlu memeriksa parasnya semasa banjir tahunan berlaku. Meraka mencipta 'Nilometer' untuk mengukur aras ketinggian air sungai, serta melantik beberapa pegawai untuk tugas itu.52
Teknologi Pembinaan Yang Penuh Misteri
Struktur paling penting yang telah dibina oleh masyarakat Mesir purba, yang mana ramai pelawat masih terpegun hari ini, adalah piramid. Piramid Giza adalah yang paling istimewa dan dianggap sebagai binaan batu yang paling besar di dunia sehingga ke hari ini. Sejak zaman Herodotus, ramai ahli sejarah dan arkeologi telah mengemukakan pelbagai teori tentang pembinaan piramid. Sebahagian berpendapat bahawa hamba abdi telah digunakan dalam pembinaannya dan mengandaikan beberapa teknik berbeza, daripada teknik tanjakan sehingga kepada piramid berteres. Gambaran lengkap yang wujud hasil daripada teknik andaian ini adalah seperti berikut:
• Piramid dibina oleh hamba abdi, dengan jumlah mereka yang amat ramai, dalam lingkungan 240,000 orang.
• Tanjakan digunakan dalam pembinaan piramid, kemudian mengambil masa lebih kurang lapan tahun untuk meleraikan tanjakan tersebut selepas pembinaannya.
Menurut seorang jurutera sivil Denmark, Garde-Hanson, teori tersebut adalah karut, ini kerana apabila tanjakan telah dileraikan, saki-baki blok batuan gergasi akan ditinggalkan. Tetapi tiada bukti dapat dilihat di mana-mana.53
Sambil menyatakan bahawa Garde-Hanson telah mengambil kira pelbagai aspek yang telah diabaikan oleh ahli teori yang lain, Moustafa Gadalla dalam bukunya yang berjudul Historical Deception: The Untold Story of Ancient Egypt telah berkata:
Cuba bayangkan statistik yang menghairankan sewaktu melawat piramid: 4,000 pekerja kuari menghasilkan 330 blok batuan setiap hari tanpa henti. Setiap hari pada musim banjir, 4,000 blok dibawa ke Sungai Nil, dibawa menyeberang, diheret di atas tanjakan ke dataran Giza, dan diletakkan di bahagian teras - 6.67 blok setiap minit! Bayangkan 6.67 blok dalam setiap 60 saat!54
Tambahan pula, harus diingat bahawa kawasan permukaan setiap piramid adalah lebih kurang 5.5 ekar. Maka 115,000 batu lapisan diperlukan untuk setiap permukaan. Batuan ini telah diletakkan dengan cermat di tempat sepatutnya yang mana ruang di antara mereka terlalu kecil untuk memuatkan walaupun sekeping kertas.55
Ini hanyalah sebahagian sanggahan yang membuktikan bahawa misteri pembinaan piramid belum dapat diselesaikan oleh sains dan technologi abad ke-21.
STRIKING FACTS ABOUT THE GIZA PYRAMIDS
Some of the research onto the pyramids at Giza has shown that the Ancient Egyptians possessed a highly developed knowledge of mathematics and geometry. In addition to their knowledge of mathematics and geometry, the people who planned the pyramids must also have known the measurements of the Earth, its circumference, and the angle of tilt of its axis. This information about the pyramids, whose construction began around 2,500 BCE, is even more striking when one considers that they were built some 2,000 years before the great Greek mathematicians Pythagoras, Archimedes and Euclid:
- The angles of the Great Pyramid divide the Nile delta region into two equal halves.
- The three pyramids of Giza have been arranged so as to form a Pythagorean triangle, whose sides have the proportions 3:4:5.
- The proportion between the height of the pyramid and its circumference is equal to that between the radius of a circle and its circumference.
- The Great Pyramid is a giant sundial. The shadows it casts between mid-October and the beginning of March reflect the seasons and the length of the year. The length of the stone slabs around the pyramid is equivalent to the length of one day's shadow.
- The normal length of the square base of the pyramid is equal to 365.342 Egyptian yards (a unit of measurement of the time). This is very close to the number of days in a solar year (which has been calculated at 365.224 days).
- The distance between the Great Pyramid and the center of the Earth is equivalent to that between the pyramid and the North Pole.
- In the pyramid, the perimeter of the base divided by twice its height is the number Pi.
The total surface area of the pyramid's four sides is equal to the square of its height. 56

Jika Seseorang Berhasrat Untuk Membina Semula Piramid...

The Great Pyramid of Cheops (Khufu)consists of some 2.5 million stone blocks. Assume that ten blocks were laid every day-which would require an enormous effort on the part of the workers-then it would take 684 years to lay all 2.5 million blocks. Yet it is thought that such pyramids in question took an average of only 20 to 30 years to build. Just this simple calculation reveals that when constructing the pyramids, the Egyptians used a very different and superior technology.
Pada tahun 1978, Indiana Limestone Institute of America, Inc. - antara peneraju dunia dalam bidang batu kapur - menjalankan kajian yang merangsang pemikiran untuk mengetahui apakah saiz tenaga kerja dan apakah bahan yang diperlukan untuk membina piramid yang sama seperti Piramid Giza. Pegawai syarikat tersebut menjelaskan cabaran yang ada, dan maklum bahawa jika purata pengeluaran hari ini ditambah tiga kali ganda, penggalian, pembuatan dan penghantaran batu kapur sebanyak itu akan mengambil masa lebih kurang 27 tahun. Tambahan pula, semua pekerjaan ini dijalankan dengan menggunakan teknologi moden Amerika - dengan kata lain, penukul hidraulik dan gergaji elektrik bermata kristal. Usaha yang amat banyak diperlukan untuk melombong dan menghantar batu kapur, tidak termasuk ujian makmal yang diperlukan untuk pembinaan piramid, juga tidak termasuk kerja-kerja persediaan yang lain.57
Jadi bagaimana masyarakat Mesir purba membina piramid gergasi ini? Apakah jenis kuasa, mesin, dan teknik yang digunakan untuk mendirikan teresan batuan ini? Bagaimanakah makam batu tersebut diukir? Bagaimana pencahayaan dibekalkan semasa pembinaan? (Tiada jelaga dan kotoran dijumpai pada dinding atau siling piramid dan makam.) Bagaimana blok batuan dipindahkan dari kawasan perlombongan, dan bagaimana bentuk permukaannya yang berbeza-beza dilicinkan? Bagaimana blok-blok yang seberat beberapa tan ini diangkut dan dipadankan bersama sehingga ke tahap ketepatan 1/1000 setiap sentimeter? Banyak lagi pertanyaan yang boleh dikemukakan. Namun dapatkah persoalan-persoalan ini dijawab dengan cara yang logik dan rasional menerusi salah faham evolusionis terhadap sejarah manusia? Tentu saja tidak!
Dengan seni, perubatan dan budaya mereka, masyarakat Mesir purba menghasilkan tamadun yang amat luas. Hasil kerja, terapi perubatan yang diguna, dan pengetahuan mendalam serta pengalaman yang dimiliki merupakan sebahagian bukti penting tentang ketamadunan mereka. Bahkan ada sesetengah saintis hari ini mendakwa bahawa kerja masyarakat Mesir purba - yang menurut pandangan teori evolusi, pembinaannya pasti terlalu sukar - sebenarnya didirikan oleh pelawat dari luar bumi.

Buildings constructed by past societies using giant stones indicate that machinery similar to that used in modern construction must have been employed in the past. The resemblance of this decorative object of gold to construction machinery is striking. Discovered in Panama in the 1920s, this item is believed to have been hung as a pendant. This and similar discoveries refute evolutionist claims that past societies were completely primitive. There have been obvious advances in technology and knowledge accumulated throughout the course of history, but this does not mean that people in the past lived like animals. Past societies developed various devices and used machinery in light of their own requirements.
Top right: Probable model of a backhoe of the period
Bottom right: Model of a present-day backhoe

Detail of the back-panel of Tutankhamen's royal throne, Cairo, Egyptian Museum
Tentunya dakwaan sedemikian tidak masuk akal dan tidak logik. Tetapi evolusionis tetap berselindung kerana para pelopornya tidak mampu memberi penjelasan yang lebih baik. Pertama sekali, tiada sedikit pun bukti yang menyokong pandangan mereka. Sebaik tersedar bahawa mereka tidak berupaya untuk mengeluarkan sebarang penjelasan berdasarkan kepada kebetulan atau proses evolusi khayalan, mereka terus bersembunyi di sebalik idea 'makhluk angkasa'. Sebenarnya, pandangan karut ini dikemukakan di saat mereka mengetahui bahawa DNA di dalam sel nukleus dan protein pertama, yang mewakili binaan blok asas kehidupan, mempunyai struktur yang jauh lebih kompleks dan luarbiasa untuk terwujud secara kebetulan daripada benda mati. Jadi, kononnya makhluk angkasalah yang membawa organisma hidup pertama di bumi lalu meninggalkannya. Dakwaan karut ini adalah petunjuk bahawa para evolusionis berada dalam keadaan terdesak.
Peradaban Mesir purba dan tamadun lain sepanjang sejarah telah dipelopori oleh golongan yang mempunyai kewarasan dan keinginan. Hari ini, kita kagum melihat banyak artifak yang berasal dari tahun 3,000 BC, sementara para saintis dan pakar berdebat mengenai cara semua ini dibina. Tetapi yang pentingnya ialah peradaban 5,000 tahun lalu, yang kesannya masih dapat dilihat pada hari ini, amat jelas telah dibina dengan pengalaman dan pengetahuan mendalam yang berusia lebih ribuan tahun. Dalam erti kata lain, asal-usul peradaban purba ini bahkan berusia lebih tua. Ini bermakna bahawa sejak dari zaman paling awal lagi, tiada manusia primitif separa beruk yang ketiadaan upaya bertutur, dan hidup bergantung semata-mata pada perburuan, seperti yang didakwa oleh penganjur sejarah evolusi. Sejak pertama kali diciptakan, manusia telah menikmati sifat dan karakter yang sama seperti kebijaksanaan, konsep kecantikan, kefahaman, kesedaran dan nilai-nilai moral, seperti mana manusia hari ini.
TAMADUN SUMERIA
Dalam usaha menggambarkan apa yang kononnya 'perjalanan evolusi' sejarah manusia, saintis-saintis yang menyokong teori Darwin ternyata tidak bermaya dalam satu lagi subjek: Minda, yang dengannya manusia telah membina banyak universiti, hospital, kilang dan negeri, menggubah muzik, menganjurkan Sukan Olimpik dan menjelajah ke angkasa - pendek kata, antara ciri paling penting yang membuatkan seseorang itu manusia.
Evolusionis berpendapat bahawa minda manusia mendapat keupayaannya dengan berkembang selepas manusia mencapah daripada beruk, makhluk yang kononnya paling dekat dengan kita. Mereka menyifatkan lompatan dalam evolusi minda kepada perubahan rawak berlaku di dalam otak, dan kepada kesan pembaikan kemahiran membuat peralatan. Anda akan kerap menemui dakwaan sebegini dalam dokumentari televisyen serta artikel dalam majalah dan surat khabar, menceritakan kisah tentang manusia beruk yang pada mulanya belajar untuk membuat pisau daripada batu, kemudian membuat lembing. Tetapi propaganda ini tidak benar. Walaupun cuba untuk menggambarkan senario ini sebagai saintifik, mereka sebenarnya hanya berdasarkan kepada pra-andaian penyokong teori Darwin dan langsung tidak saintifik. Persoalan paling penting ialah minda manusia tidak dapat disimpulkan sebagai materi. Dengan mendokumentasi ketidaksahan materialisme, fakta ini sendiri telah membatalkan sepenuhnya dakwaan evolusi minda.

Phillip Johnson
Evolusionis berkeras yang otak muncul menerusi evolusi, tetapi mereka tiada sebarang pengalaman tentang kebijaksanaan di peringkat primitif, tidak juga dalam menyalin keadaan yang kononnya mengalami proses evolusi. Walaupun beliau seorang evolusionis, Henry Gee, editor majalah Nature yang terkenal dengan kandungan evolusionisnya, secara terbuka mengaku sifat tidak saintifik dakwaan tersebut:
Sebagai contoh, evolusi manusia dikatakan telah dipengaruhi oleh perkembangan gerak tubuh, saiz otak, dan koordinasi antara tangan dan mata, yang membawa kepada pencapaian teknologi seperti api, pengeluaran perkakasan, dan penggunaan bahasa. Tetapi senario sebegitu adalah subjektif. Ianya tidak akan pernah dapat diuji dengan eksperimen, maka ianya tidak saintifik. Mereka menyandar dakwaan tersebut bukan pada ujian saintifik, tetapi pada andaian dan kewibawaan persembahan mereka semata-mata.
Selain daripada tidak saintifik, keadaan sebegitu secara logiknya juga tidak sah. Evolusionis tetap percaya bahawa keupayaan untuk mengguna peralatan wujud dan berkembang hasil daripada daya intelek yang kononnya berkembang menerusi evolusi. Tetapi pembangunan sedemikian akan ada hanya selepas kehadiran daya kepintaran manusia. Menurut dakwaan ini, persoalan sama ada teknologi atau minda yang mula-mula muncul menerusi evolusi kekal belum terjawab.
Phillip Johnson, antara pengkritik Darwinisme yang paling efektif, menulis tentang ini seperti berikut:
Setiap teori yang terhasil dari minda tidak akan pernah dapat menjelaskan tentang minda yang mengeluarkan teori tersebut. Kisah pemikiran saintifik hebat yang menemui kebenaran mutlak hanya akan dianggap memuaskan selagi kita menerima minda itu sendiri sebagai satu pemberian. Andai kita cuba menyatakan minda sebagai hasil daripada penemuan minda sendiri, kita akan berada dalam kotak kaca yang tiada jalan keluar.
Fakta yang para Darwinis tidak mampu menjelaskan minda mereka sendiri membuktikan bahawa dakwaan yang mereka buat tentang sejarah budaya dan sosial manusia juga tidak sah. Malahan, semua fakta dan penemuan yang kita bincangkan setakat ini membuatkan dakwaan pengikut Darwin tentang 'evolusi sejarah' langsung tidak bermakna.
Bertentangan dengan pandangan mereka, sejarah menusia penuh dengan bukti yang menunjukkan manusia purbakala memiliki teknologi dan tamadun jauh lebih canggih daripada yang pernah dibayangkan. Antara tamadun tersebut ialah tamadun masyarakat Sumeria. Artifak yang mereka tinggalkan merupakan sebahagian bukti peningkatan ilmu yang dipunyai manusia ribuan tahun dahulu.
Masyarakat Sumeria: Tamadun Yang Maju
Mesopotamia dalam bahasa Greek bermaksud 'di antara dua sungai'. Wilayah ini merupakan antara tanah paling subur di dunia sehingga menjadikannya sumber peradaban yang hebat.
Satu kumpulan masyarakat yang muncul dari selatan wilayah ini - dari kawasan yang kini dikenali sebagai Kuwait dan utara Arab Saudi - menuturkan bahasa yang berbeza daripada komuniti lain, tinggal di bandar-bandar, dikuasai sistem pemerintahan beraja berpandukan struktur yang sah, serta mengguna tulisan. Mereka ini adalah masyarakat Sumeria yang berkembang pantas dengan mengasas banyak Negara kota yang hebat sejak tahun 3,000 BC, dan melahirkan sejumlah besar penduduk di bawah gelombang kebangkitan mereka.

From 3,000 BCE onward, the Sumerians brought large areas under their control by constantly founding large city-states.
Selepas beberapa ketika, masyarakat Sumeria ditumpaskan dan lenyap di bawah penindasan masyarakat Akkadia. Walau bagaimanapun, dengan menerima budaya, agama, seni, kanun, struktur negara dan kesusasteraan masyarakat Sumeria, golongan Akkadia membolehkan peradaban kekal terpelihara di Mesopotamia.
Di zaman mereka, masyarakat Sumeria telah membuat pembangunan penting dalam semua bidang, dari teknologi ke seni dan dari perundangan ke kesusasteraan. Mereka mempunyai perdagangan yang berkembang baik serta ekonomi yang kukuh. Kerja gangsa, kenderaan beroda, kapal pelayaran, arca dan struktur monumen merupakan antara bukti kemajuan pantas mereka yang masih kekal hingga ke hari ini. Aktiviti menenun dan mewarna kain yang diperbuat daripada kulit biri-biri - antara komoditi eksport penting untuk bandar-bandar Mesopotamia - boleh dianggap sebagai satu daripada seni mereka.64
Mereka juga memiliki struktur sosial yang tersusun. Negeri mereka menggunakan sistem beraja di mana pendeta-raja sama-sama memerintah bergandingan dengan bantuan beberapa pegawai. Selepas musim menuai, mereka akan berkongsi hasil dengan penduduk setempat, serta melawat dan memeriksa lapangan. Birokrasi membentuk asas sistem pentadbiran masyarakat Sumeria. Pendeta akan bertanggungjawab terhadap penduduk di kawasan masing-masing dan memastikan makanan diagih secara adil, terutamanya di bandar-bandar besar. Tugas-tugas yang dilakukan oleh para pendeta direkod dan diarkibkan.
The deep-rooted civilizations founded by ancient societies show that Darwin's thesis of "progress from the primitive to the civilized" does not reflect the facts. Sumerian civilization is one example of this.

The way that the Assyrian chariot in the picture below moves with no propulsive force is worthy of note. The soldiers' armor shows how far advanced the craft of metallurgy was at that time. Their clothing is completely covered in armor, making it possible for them to move comfortably, while they are protected from head to foot. The chariot must be strong enough to stand up to wartime conditions and heavy blows, especially since it was used as a battering ram. The materials used and the chariot's strength are particularly striking. (2,000 BCE to 612 BCE)
Dalam cabang sosial, artistik, saintifik dan ekonomi, masyarakat Sumeria yang hidup lebih kurang 5,000 tahun sebelum kita, amat bertentangan dengan andaian evolusionis kononnya manusia berkembang daripada primitif kepada yang lebih maju. Tamadun hebat yang dibina oleh masyarakat Sumeria bukan saja terlalu maju sewaktu zamannya, bahkan jauh lebih ke hadapan jika dibandingkan dengan banyak masyarakat moden hari ini. Peringkat pembangunan budaya ini tidak dapat dijelaskan oleh pandangan evolusionis bahawa manusia pada awalnya mengelak daripada sifat-sifat manusia beruk, termasuk berhubung melalui dengusan, kemudian mula bersosial dan menternak haiwan, lalu belajar tentang pertanian. Jelas bahawa manusia sepanjang sejarahnya memang manusia sejak awal penciptaannya lagi, dilengkapi dengan kebijaksanaan, kemampuan dan citarasa. Gambaran orang beruk duduk berhampiran api di dalam gua dan menghabiskan masa harian dengan membuat peralatan batuan yang kasar, sepertimana yang sering disogokkan evolusionis, hanyalah karut belaka dan bertentangan dengan semua bukti sejarah, arkeologi dan saintifik.
Ilmu Sains Masyarakat Sumeria
Masyarakat Sumeria mempunyai sistem angka mereka sendiri. Mereka mencipta sistem matematik berdasarkan nombor 60 (sexagesimal), tidak seperti sistem perpuluhan yang kita gunakan hari ini. Sistem mereka masih memainkan peranan penting pada hari ini, seperti kita ada 60 minit dalam sejam, dan 60 saat dalam seminit, dan 360 darjah dalam satu bulatan penuh. Oleh sebab ini, masyarakat Sumeria yang ilmu matematik mereka telah menemukan formula geometri dan algebra terawal dianggap sebagai pengasas matematik moden.
Tambahan pula, masyarakat Sumeria mencapai tahap yang lebih baik dalam bidang astronomi, serta pengiraan tentang tahun, bulan dan hari hampir serupa dengan kita hari ini. Kalendar mereka yang mempunyai 12 bulan dalam setahun juga digunakan oleh masyarakat Mesir purba, masyarakat Greek dan beberapa komuniti Semitik lainnya. Berdasarkan kalendar ini, satahun terdiri daripada dua musim - musim panas dan sejuk. Musim panas bermula pada ekuinoks musim bunga, manakala musim sejuk tiba pada ekuinoks musim luruh.

The Sumerians used a 12-month calendar, drew maps of many constellations, and followed the movements of planets such as Mercury, Venus and Jupiter. The accuracy of their calculations has been confirmed by discoveries and computer calculations made in our time.
Based on their observations, the Sumerians thought that our Solar System was made up of twelve planets, counting the Sun and Moon. Their 12th planet, referred to as Nibiru in some sources, is actually the tenth planet, also known as Planet X whose existence many scientists have recently accepted.
The picture below shows Sumerian drawings of the Solar System. The Sun appears in the middle, with the planets orbiting around it.
Masyarakat Sumeria juga mengkaji alam semesta dari menara yang mereka gelar sebagai 'ziggurat'.65 Mereka mampu meramal gerhana matahari dan bulan seperti yang dapat dilihat dengan jelas dalam beberapa rekod. Dalam mencatatkan penemuan astronomi, mereka membuat carta untuk sejumlah besar koleksi bintang. Sebagai tambahan kepada Matahari dan Bulan, mereka juga mengkaji dan memerhati pergerakan planet Merkuri, Venus, Marikh, Jupiter dan Saturn. Pengiraan yang mereka hasilkan 5,000 tahun lalu kini telah disahkan oleh imej yang dihantar semula ke Bumi oleh kapal angkasa.
Tidak syak lagi bahawa ini amat berlawanan dengan dakwaan evolusi sejarah. Kita sedang melihat informasi yang asalnya ditemui 5,000 tahun lalu, yang hanya baru-baru ini kita dapati semula hasil bantuan teleskop gergasi, komputer canggih dan pelbagai teknologi. Oleh sebab itu, saintis evolusionis seharusnya mengetepikan pra-andaian mereka dan bertindak selari dengan fakta-fakta saintifik dan sejarah. Kebenaran ini menunjukkan kesalahan idea yang disokong oleh Darwinis, bahawa peradaban sentiasa berkembang dari keadaan primitif ke tahap yang lebih maju. Sejumlah fahaman cuba menjadi asas untuk pandangan tentang sejarah manusia - yang mengasas peradaban, menggubah muzik, menghasilkan karya seni, mendirikan bangunan menarik, menjelajah angkasa dan membat penemuan saintifik dan teknolog - dari sudut yang kononnya proses evolusi. Cara yang betul untuk saintis ialah berlaku jujur terhadap semua fakta yang ditentukan oleh eksperimen, penemuan dan pemerhatian, bukan mengikut fahaman.

A ziggurat The kingdom of the heavens and Earth belongs to God. God has power over all things.
(Qur'an, 3:189)

Kanta Nimrud
A lens-like fragment dating back some 3,000 years has been described as an important discovery that "could rewrite the history of science." That history shows that humankind has possessed the same mind, abilities and tastes from the moment he came into being.
Penemuan yang dibuat pada tahun 1850 oleh seorang ahli arkeologi, Sir John Layard, telah menimbulkan persoalan tentang siapakah sebenarnya yang pertama kali menggunakan kanta? Semasa dalam siri penggalian di kawasan yang kini dikenali sebagai Iraq, Layard menemui sekeping lensa yang berusia 3,000 tahun. Serpihan itu yang kini dipamerkan di Muzium British membuktikan bahawa kanta pertama kali telah digunakan di zaman masyarakat Assyria. Berdasarkan pendapat Profesor Giovanni Pettinato dari Universiti Rom, kanta seperti batu Kristal itu adalah penemuan penting yang dapat menyingkap sejarah sains - juga mampu menjelaskan mengapa masyarakat Assyria purba mengetahui terlalu banyak tentang astronomi sehinggakan berjaya menemui planet Saturn dan lingkaran yang mengelilinginya.66
Sehingga tahap mana lensa ini dibangunkan? Jawapannya mungkin boleh diperdebatkan, tetapi amat jelas bahawa tidak semua komuniti purba hidup serba kekurangan, seperti yang didakwa oleh saintis evolusionis. Mereka memanfaatkan sains dan teknologi, membina tamadun gemilang dan menjalani gaya hidup yang maju. Hanya sedikit informasi tentang kehidupan seharian mereka yang ditinggalkan kepada kita hari ini, tetapi secara praktikalnya kita tahu bahawa tiada satu pun masyarakat dulu kala yang menempuhi evolusi.
God created the heavens and the Earth with truth. There is certainly a sign in that for the believers.
(Qur'an, 29:44)

Bateri Baghdad

Research into this object, known as the "Baghdad battery" and dating back 2,000 years, suggests that it was used as a battery to generate electricity.
Dalam tahun 1938, seorang ahli arkeologi Jerman, Wilhelm König menemui satu objek seakan pasu yang kini dikenali sebagai 'Bateri Baghdad'. Tetapi bagaimana diketahui bahawa objek ini, lebih kurang 2,000 tahun dulu, telah digunakan sebagai bateri? Sekiranya ia benar-benar telah dijadikan bateri - sepertimana ditunjukkan oleh kajian yang dijalankan - maka semua teori yang mengatakan bahawa peradaban sentiasa berkembang dan masyarakat purba hidup serba kekurangan, akan hancur sepenuhnya. Belanga tembikar yang diselaputi aspal dan bitumen ini mengandungi silinder tembaga. Bahagian bawah silinder ini dilapisi cakera tembaga. Penutup aspal memegang rod besi di tengahnya yang diunjurkan ke dalam silinder, tanpa ada sebarang tindakbalas.
Jika belanga ini diisi dengan elektrolit, hasilnya adalah satu bateri yang menghasilkan elektrik. Fenomena ini dikenali sebagai tindakbalas elektrokimia, dan tidak jauh bezanya dengan cara bateri hari ini berfungsi. Sewaktu ujikaji, antara 1.5 dan 2 volt elektrik dijana oleh beberapa binaan semula yang berdasarkan Bateri Baghdad.
Ini mewujudkan satu persoalan penting: Apakah kegunaan bateri 2,000 tahun dahulu? Oleh kerana bateri seperti itu wujud, maka jelas bahawa pasti terdapat alat dan perkakas yang menggunakannya. Ini sekali lagi membuktikan bahawa masyarakat yang hidup 2,000 tahun dahulu telah memiliki teknologi yang lebih maju - dan sebagai tambahan, taraf kehidupan - berbanding dengan apa yang dibayangkan sebelum ini.








MASYARAKAT MAYA: SATU LAGI TAMADUN YANG MEMBATALKAN IDEA EVOLUSI SEJARAH
Hampir semua penerbitan evolusionis mempunyai satu persamaan: Semuanya menyediakan ruang yang besar kepada senario khayalan tentang sebab sesetengah struktur biologi atau karekter hidupan yang mungkin telah berubah. Faktor utamanya ialah semua cerita evolusionis digambarkan sebagai fakta saintifik. Namun hakikatnya ialah kesemua dakwaan mereka tidak lebih daripada sekadar cerita dongeng belaka. Evolusionis berusaha untuk menjadikan senario rekaan mereka sebagai bukti saintifik. Tetapi keseluruhan cerita rekaan mereka adalah pembohongan yang langsung tiada nilai saintifik dan tidak akan pernah menyumbang bukti kepada dakwaan evolusionis sendiri.
Some evolutionist scientists claim that the Mayans did not use metal tools. Yet if not, how can we account for the detailed stonework in Mayan ruins? Metal tools would swiftly oxidize and decay in the Yucatán rain forest, with its humid climate. It may well be, therefore, that Mayan metal objects have not survived down to the present. But their surviving stone structures show that it is impossible for such delicate and detailed work to have been produced using only stone tools.
Remains of a building in the Ancient Mayan city of Uxmal
Satu kisah yang sering ditemui dalam penulisan evolusionis ialah berkenaan makhluk yang kononnya separa beruk bertukar menjadi manusia, dan secara beransur-ansur berubah daripada orang primitif kepada entity sosial. Walaupun tanpa adanya sebarang sokongan bukti saintifik, binaan semula manusia yang kononnya primitif ini - yang dianggap berjalan bongkok, mendengus, berjalan bersama 'keluarga gua' masing-masing atau memburu dengan alatan batuan yang kasar - merupakan bahagian yang terkenal senario palsu ini.
Binaan semula sedemikian menyebabkan provokasi untuk membayang dan membenarkannya. Dengan cara ini, evolusionis berusaha meyakinkan orang ramai bukan kepada asas fakta-fakta yang kukuh, tetapi lebih kepada spekulasi yang fantastik kerana semuanya hanya berdasarkan prejudis dan praandaian mereka sendiri dan bukan berpaut pada fakta-fakta saintifik.

Have they not traveled in the Earth and seen the final fate of those before them? They had greater strength than them and cultivated the land and inhabited it in far greater numbers than they do ...
(Qur'an, 30:9)
El Mirador, Guatemala
Reconstruction of a preclassic Mayan city

Walaupun sedar akan kesalahan dakwaannya, evolusionis tidak ragu-ragu untuk meneruskan kesemua cerita rekaan mereka dalam penulisan profesional, apatah lagi mempersembahkannya sebagai kebenaran saintifik. Senario sebegini yang kerap disuarakan oleh evolusionis membentuk andaian untuk teori evolusi dan bukan bukti saintifik kerana tiada bukti yang menunjukkan bahawa manusia berketurunan beruk. Mereka juga tidak mempunyai bukti arkeologi dan sejarah yang membuktikan bahawa berubah daripada primitif kepada keadaan yag lebih maju. Manusia sememangnya manusia sejak kewujudannya, dan telah membina peradaban dan budaya yang pelbagai sepanjang sejarah. Antaranya ialah tamadun Maya yang kesannya kini tetap menakjubkan.
Sumber-sumber sejarah ada merujuk kepada badan lampai dalam jubah putih yang datang kepada komuniti yang hidup di wilayah ini. Menurut maklumat yang terkandung pada monumen-monumen, kepercayaan terhadap Keesaan Tuhan tersebar untuk seketika, dan kemajuan dicapai dalam sains dan seni.
Penduduk Maya: Ahli Matematik Yang Pakar
Penduduk Maya menetap di Amerika Tengah sekitar tahun 1,000 BC pada satu jarak yang jauh daripada peradaban maju lain seperti di Mesir, Greek dan Mesopotamia. Ciri penduduk Maya yang paling penting adalah kemajuan saintifik mereka dalam bidang astronomi dan matematik, serta cara penulisan yang kompleks.

Bottom left: Temple of Inscriptions, constructed during the reign of ruler Pacal
The detailed carving on the stone shows that the Mayans possessed the necessary technology for stonemasonry, which is next to impossible in the absence of tools such as steel files, chisels, and drills.
Bottom left: Temple of the Warriors at Chichen Itza
Right: Top part of the reconstructed Rosalila Temple
Berbanding dengan dunia Barat pada masa itu, pengetahuan mereka tentang masa, astronomi dan matematik berada ribuan tahun lebih ke hadapan. Sebagai contoh, pengiraan mereka tentang putaran tahunan bumi lebih tepat berbanding yang lain sebelum adanya komputer. Penduduk Maya telah mengguna konsep sifar ribuan tahun lebih awal sebelum diketahui oleh ahli-ahli matematik Barat, serta mengguna angka dan simbol yang jauh lebih maju daripada komuniti yang lain.
Kalendar Masyarakat Maya
Haab, kalendar umum yang digunakan oleh penduduk Maya, mengandungi 365 hari, merupakan satu produk hasil kemajuan peradaban mereka. Sebenarnya, mereka sedar bahawa jangka masa setahun adalah lama sedikit berbanding 365 hari; anggaran mereka ialah 365.242036 hari. Dalam kalendar Gregorian yang digunakan sekarang, setahun mempunyai 365.2425 hari.67 Seperti mana yang dapat dilihat, hanya terdapat perbezaan kecil di antara edua angka - satu lagi bukti kepakaran masyarakat Maya dalam bidang matematik dan astronomi.

The Mayan calendar is almost identical to the 365-day Gregorian calendar used today. The Mayans calculated that a year was slightly longer than 365 days (above).
An Aztec calendar stone (left).

Ilmu Astronomi Penduduk Maya

Astronomical knowledge that can calculate the one day that needs to be subtracted from the orbit of Venus every 6,000 years is an important example of the advanced civilization of the past peoples.
Tiga buah buku masyarakat Maya yang kita ada pada hari ini dikenali sebagai Maya Codices dan mengandungi maklumat penting berkaitan kehidupan dan pengetahuan astronomi mereka. Daripada ketiganya - Madrid Codex, Paris Codex dan Dresden Codex - yang terakhir merupakan buku penting yang menunjukkan pengetahuan astronomi mendalam mereka. Mereka juga memiliki sistem penulisan yang amat kompleks, yang hanya kurang daripada 30% telah ditafsir. Namun ini sudah mencukupi untuk membuktikan kemajuan sains yang mereka miliki.
Sebagai contoh, halaman 11 Dresden Codex mengandungi informasi tentang planet Venus. Penduduk Maya telah mengira tahun Venus yang mempunyai 583.92 hari, dan membundarkannya kepada 584 hari. Sebagai tambahan, mereka juga menghasilkan lukisan kitaran planet itu sejak ribuan tahun. Dua halaman lain pula mengandungi maklumat tentang planet Marikh, empat lagi berkenaan planet Jupiter dan satelitnya, dan lapan halaman tentang bulan, Merkuri dan Saturn, menjelaskan pengiraan sukar tentang orbit-orbit planet di sekeliling matahari, hubungan di antara mereka, dan kaitannya dengan bumi.
Ketepatan ilmu astronomi masyarakat Maya telah membolehkan mereka untuk menentukan bahawa satu hari perlu ditolak dari orbit Venus setiap 6,000 tahun. Bagaimanakah mereka mendapat maklumat sedemikian? Ini masih lagi diperdebat di kalangan ahli astronomi, ahli arkeologi dan ahli kaji sifat fizikal bintang dan planet. Hari ini, pengiraan kompleks sebegitu dibuat dengan bantuan teknologi komputer. Saintis-saintis mempelajari ruang angkasa dari di dalam balai cerap yang dilengkapi dengan segala macam perkakasan elekrik dan teknikal. Namun, masyarakat Maya telah mendapat ilmu mereka 2,000 tahun sebelum teknologi terkini dicipta. Ini sekali lagi menolak dakwaan bahawa masyarakat sentiasa berkembang daripada primitif kepada keadaan lebih maju. Ramai penduduk masa lampau memiliki kemajuan peradaban seperti masyarakat hari ini, bahkan kadang-kala lebih baik. Kebanyakan komuniti hari ini belum lagi mencapai tahap yang dipunyai oleh masyarakat terdahulu. Pendek kata, peradaban kadang-kadang bergerak ke hadapan dan ke belakang pada masa yang lain, serta peradaban maju dan mundur kadang-kala wujud serentak.

The picture from the Mayan civilization above stands on the door to the tomb of Pakal, a Mayan official. The vehicle Pakal is sitting on resembles a kind of motorbike. This may be a powered vehicle used in the Mayan age.

Rangkaian Jalanan Di Bandar Purba Tikal

Darwinists maintain, despite possessing no scientific evidence, that ancient men were primitive beings living in a primitive manner, and that their intelligence developed over time. Archaeological findings refute this, however. Excavations carried out in the Ancient Mayan city of Tikal, for instance, reveal a marvel of engineering and planning. Aerial photographs show that Mayan cities connected to one another by a wide network of roads. This all shows that advanced civilizations have existed in all periods of history.
Tikal, antara bandar tertua masyarakat Maya yang ditemui pada kurun ke-8. Penggalian arkeologi dalam bandar yang terletak dalam hutan liar itu telah menemui beberapa rumah, istana, piramid, kuil dan kawasan perhimpunan. Kesemua kawasan ini dihubungkan oleh jalan. Imej radar telah menunjukkan bahawa selain sistem perparitan yang lengkap, bandar itu juga mempunyai sistem pengairan yang sempurna. Tikal tidak terletak berdekatan dengan sungai atau tasik, dan didapati bahawa bandar itu memanfaatkan lebih kurang sepuluh takungan air.
Lima jalan utama dari Tikal menuju ke dalam hutan. Ahli arkeologi menggambarkannya sebagai jalan upacara. Gambaran dari udara mendapati bandar-bandar masyarakat Maya dihubungkan antara satu sama lain melalui rangkaian jalan yang besar yang keseluruhannya mempunyai kepanjangan lebih kurang 300 kilometer (190 batu) dan menunjukkan kejuruteraan yang terperinci. Kesemua jalanan dibuat daripada pecahan batuan dan dilitupi dengan lapisan tebal berwarna cerah. Jalanan ini lurus seolah-olah disusun atur dengan pembaris, dan persoalan penting belum terjawab tentang cara masyarakat Maya menentukan arah semasa pembinaan jalan serta perkakasan dan peralatan yang telah digunakan. Mentaliti evolusionis gagal memberi jawapan yang rasional dan logik. Oleh kerana kita membincangkan tentang keajaiban kejuruteraan yang mempunyai panjang ratusan kilometer, amat jelas sekali bahawa kesemua jalan ini merupakan hasil daripada pengiraan dan tindakan terperinci serta penggunaan bahan dan peralatan yang sesuai.
Roda Bergigi Digunakan Oleh Penduduk Maya

Mayan cogwheels, in Copan
Kajian di kawasan-kawasan yang telah didiami penduduk Maya membuktikan bahawa mereka mengguna alatan yang mempunyai roda gear.
Gambar di halaman berikut yang dirakam dari bandar utama penduduk Maya di Copen adalah antara buktinya. Masyarakat yang menggunakan teknologi roda bergerigi pastinya memiliki ilmu kejuruteraan mekanikal.
Adalah mustahil untuk seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan ini menghasilkan mekanisme roda gear. Misalannya, jika anda disuruh untuk membuat mekanisme sama seperti yang ditunjukkan gambar tersebut, tentu saja anda tidak mampu menghasilkannya tanpa latihan bersesuaian, apatah lagi untuk memastikan mekanisme itu berfungsi dengan baik.
Kemampuan masyarakat Maya untuk melakukannya merupakan petanda penting yang menunjukkan tahap pengetahuan mereka, dan membuktikan mereka yang hidup di masa lalu tidak 'mundur' seperti mana dakwaan evolusionis.
Contoh-contoh tersebut sehingga kini merupakan sebahagian bukti kemajuan peradaban yang dicapai oleh penduduk zaman lampau. Ini membawa kita kepada satu kebenaran yang amat nyata: Dakwaan evolusionis sejak dulu bahawa masyarakat dulu kala hidup serba ringkas, terkebelakang, kehidupan primitif, ternyata salah. Masyarakat dengan tahap ketamadunan yang berbeza dan berlainan budaya telah wujud dalam semua zaman; namun tiada yang berubah dari yang lainnya. Fakta bahawa beberapa peradaban yang mundur wujud 1,000 tahun lalu tidak bererti sejarah mengalami evolusi, atau masyarakat berkembang daripada primitif kepada tamadun lebih maju. Ini kerana di samping kewujudan komuniti yang mundur, terdapat juga masyarakat yang maju yang membuat perkembangan besar dalam bidang sains dan teknologi serta membina tamadun yang gemilang. Memang benar bahawa interaksi budaya dan peningkatan pengetahuan diperturun kepada setiap generasi baru juga memainkan peranan penting dalam perkembangan masyarakat. Tetapi ini bukan evolusi.
Dalam memetik contoh komuniti yang hidup di masa lalu, Al-Quran memberitahu kita bahawa sebahagian mereka sebenarnya telah membina budaya yang tinggi:
Tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, dengan itu tidakkah mereka memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka? Orang-orang itu adalah orang-orang yang lebih dari mereka tentang kekuatan tenaga dan tentang kesan-kesan usaha pembangunan di muka bumi. Maka sekalipun demikian, Allah binasakan mereka dengan sebab dosa-dosa mereka dan tiadalah bagi mereka sesiapapun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah. (Surah al-Mu'min, ayat 21)
Selain dari itu, tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, dengan itu tidakkah mereka memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka (yang telah dibinasakan dengan sebab dosa-dosanya)? Orang-orang itu lebih ramai dari mereka dan lebih dari mereka tentang kekuatan tenaga dan tentang kesan-kesan usaha pembangunan di muka bumi. Dalam pada itu, apa yang telah diusahakan oleh orang-orang itu, tidak dapat menolongnya sedikitpun. (Surah al-Mu'min, ayat 82)
Maka bukan sedikit negeri-negeri yang Kami binasakan dengan sebab kezaliman penduduknya, lalu runtuh ranaplah bangunan-bangunannya dan bukan sedikit pula telaga yang telah terbiar dan istana yang tersergam (telah kosong, ditinggalkan). (Surah al-Hajj, ayat 45)
Kenyataan-kenyataan yang terdapat dalam Al-Quran ini disokong oleh penemuan arkeologi. Apabila jumpaan arkeologi dan tapak petempatan masyarakat lampau dikaji, akan didapati bahawa kebanyakan mereka telah menikmati tahap kehidupan yang lebih baik daripada komuniti moden, dan juga membuat banyak kemajuan dalam bidang teknologi kejuruteraan, astronomi, matematik dan perubatan. Ini sekali lagi membatalkan mitos para penyokong Darwinisme berkaitan evolusi sejarah dan manusia.
Haven't they traveled in the land and seen the final fate of those before them? They were far greater than them in strength. God cannot be withstood in any way, either in the heavens or on Earth. He is All-Knowing, All-Powerful.
(Qur'an, 35:44)

The Still-Unsolved Nazca Lines

Left: A 45-meter-long (150-feet) spider image
Right: A human figure
The Nazca lines, outside of the Peruvian city of Lima, are one of the discoveries that scientists are unable to explain. These most astonishing lines were first revealed by studies from the air performed by Dr. Paul Kosok, from New York's Long Island University, in 1939. Kilometers long, these lines sometimes resemble an airport's runways, and also depict various birds, monkeys, and spiders. Who constructed these lines in an arid Peruvian desert, why, and how is still a mystery. On the other hand, whoever produced them obviously did not live primitive lives, as some scientists maintain. These lines, which are properly visible only from the air, were produced flawlessly, which is something quite extraordinary that calls for considerable reflection.

Top left: A 140-meter-long (450 feet) representation of a condor
Top right: A tree figure
Bottom left: A dog figure
Bottom right: A large image of a monkey, 58 meters (190 feet)wide and 93 meters (305 feet) long


During the course of history, great advances have been made in all areas, along with enormous scientific and technological progress. But it is irrational and unscientific to describe these changes as "evolution," in the way that materialists do. Thanks to the accumulation of culture and knowledge, there is constant progress in such fields as science and technology. However, just as there is no physical difference between present-day humans and those who lived thousands of years ago, neither do they differ in terms of their intelligence and ability. The idea that 20th-century people possess more advanced civilizations because their brain capacity has grown is an erroneous perspective, a result of evolutionist propaganda.
Kebuntuan Evolusi Bahasa

There are many races in the world speaking many languages, and every language is highly complex. Evolutionists cannot even imagine how such complexity might have come about gradually.
Dalam menceritakan mitos evolusi sejarah manusia, evolusionis menghadapi beberapa cabaran besar. Pertamanya ialah bagaimana kesedaran manusia muncul? Satu lagi berkaitan dengan asal-usul pertuturan - satu karakter yang membezakan manusia dengan semua makhluk hidupan lain.
Apabila bercakap menggunakan bahasa, kita dapat mengasah pemikiran dan mengungkapnya dengan cara yang boleh difahami oleh pihak yang satu lagi. Walaupun ini memerlukan pergerakan otot tertentu di bibir, kerongkong dan lidah, kita jarang menyedari perkara ini. Kita hanya sekadar 'mahu' bercakap. Bunyi, suku kata dan perkataan terwujud menerusi pengecutan dan pengenduran harmoni lebih kurang 100 otot berbeza, dan ayat-ayat yang difahami terbentuk daripada urutan bersesuaian elemen tatabahasa seperti subjek, objek dan kata ganti nama. Hakikat bahawa kita tidak berbuat apa-apa selain 'keinginan' untuk mengguna kebolehan tersebut, berdasarkan rantaian kompleks sebegitu, jelas menunjukkan bahawa pertuturan bukan sekadar kemampuan yang muncul daripada struktur biologi penting.
Keupayaan manusia untuk bertutur adalah fenomena kompleks yang tidak dapat dijelaskan dari sudut keperluan imaginasi atau mekanisme proses evolusi. Walaupun dengan kajian yang panjang, evolusionis tetap tidak dapat membuktikan bahawa keupayaan kompleks seperti bercakap berkembang dari bunyi ringkas yang seakan bunyi haiwan. David Premack dari Universiti Pennsylvania membuat kegagalan ini lebih jelas apabila berkata, “Bahasa manusia adalah keaiban untuk teori evolusi ...”68
Seorang pakar bahasa terkenal, Derek Bickerton, menyimpulkan sebab-sebab 'keaiban' tersebut:
Mampukah bahasa datang secara langsung dari beberapa sifat pra-manusia? Tidak. Adakah ia menyerupai bentuk komunikasi haiwan? Tidak ... tiada beruk, walaupun dengan latihan bersungguh-sungguh, sintaks paling asas juga belum mampu diperoleh ... bagaimana perkataan muncul, bagaimana sintaks timbul. Tetapi kesemua masalah ini terdapat di tengah-tengah evolusi bahasa.69
Semua bahasa di dunia adalah kompleks, bahkan evolusionis sendiri tidak mampu membayangkan bagaimana kerumitan ini dimiliki secara beransur-ansur. Menurut ahli biologi evolusionis, Richard Dawkins, semua bahasa - termasuk bahasa sukuan yang dianggap paling primitif - adalah amat kompleks:
Contoh saya yang paling jelas ialah bahasa. Tiada seorang pun yang tahu bagaimana ia bermula ... Punca semantik juga kabur; tentang kata dan makna masing-masing ... semua ribuan bahasa di dunia amat rumit. Saya bersifat berat sebelah sewaktu memikirkan bahawa ia wujud secara beransur-ansur, tetapi kurang jelas ia berlaku begitu. Sesetengah orang menganggap ia muncul secara tiba-tiba, lebih kurang dicipta oleh satu kepintaran luar biasa di tempat tertentu pada masa tertentu.70
Dua orang pengkaji otak aliran evolusionis, W.K. Williams dan J. Wakefield dari Universiti Negeri Arizona, memberi komentar ini:
Walaupun tidak mempunyai bukti untuk peringkat peralihan dalam evolusi linguistik, alternatifnya sukar untuk diterima. Jika beberapa karakter spesis tertentu tidak berubah dengan cara beransur-ansur, maka hanya ada dua cara untuk menjelaskan kemunculannya. Sama ada ia telah dicipta oleh satu kuasa yang masih tidak diketahui, mungkin menerusi campur tangan Tuhan, atau ia merupakan hasil perubahan mendadak dalam perkembangan spesis, mungkin seperti mutasi spontan dan berleluasa ... tetapi kebetulan seperti ketidaksengajaan mutasi membuat penjelasan itu kurang dipercayai. Sepertimana yang telah dijelaskan (Pinker and Bloom, 1990), peluang untuk mutasi menghasilkan sistem kompleks yang sesuai dengan peranannya sepertimana bahasa adalah amat meragukan.71
Seorang profesor linguistik, Noam Chomsky mengulas kerumitan kebolehan bertutur:
Setakat ini, saya belum mengatakan apa-apa tentang penghasilan bahasa. Ini kerana hanya terdapat sedikit yang boleh diperkatakan. Selain daripada aspek sempadan, ia tetap satu misteri.72
Pada sesiapa yang tidak terperangkap dalam pra-andaian evolusionis, punca keupayaan bertutur amat jelas. Kebolehan ini dikurniakan kepada manusia oleh Allah. Allah mengilhamkan pertuturan kepada manusia dan membolehkan mereka bercakap, seperti yang dinyatakan pada satu ayat dalam Al-Quran:
Dan (setelah berlaku yang demikian), berkatalah mereka kepada kulit-kulit badan mereka: Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami? Kulit-kulit badan mereka menjawab: Allah yang berkuasa menjadikan tiap-tiap sesuatu pandai berkata-kata, telah menjadikan kami dapat berkata-kata dan Dialah yang menciptakan kamu pada mulanya dan kepadaNyalah kamu dikembalikan (untuk menerima balasan). (Surah Fussilat, ayat 21)
Sebagaimana evolusionis gagal menjelaskan kerumitan struktur biologi yang membolehkan upaya bertutur, mereka juga gagal menyatakan punca kesedaran yang memungkinkan adanya bahasa. Kesedaran manusia dan kerumitan bahasa menunjukkan bahawa bahasa dicipta oleh kuasa Allah yang Maha Bijaksana.



AGAMA YANG HAK TELAH WUJUD SEJAK PERMULAAN SEJARAH
Satu lagi kesilapan penganjur pembohongan perkembangan sejarah dan masyarakat adalah dakwaan bahawa agama yang menjadi nilai tertinggi masyarakat juga turut berubah. Dakwaan ini dikemukakan pada kurun ke-19 dan amat disokong oleh materialis dan ateis. Tetapi tiada penemuan arkeologi untuk membuktikannya dan ia kekal sebagai spekulasi.
Mereka juga tidak mempunyai bukti sokongan bahawa manusia purbakala mengamal agama puak primitif dan menyembah banyak , dan bahawa agama hak yang diturunkan untuk semua manusia sejak zaman Nabi Adam (as) dan berdasarkan kesatuan Ilahi hanya wujud kemudiannya. Sesetengah evolusionis cuba menggambarkan dakwaan ini sebagai fakta sejarah, tetapi mereka silap besar. Sebagaimana teori Darwin tentang evolusi biologi adalah penipuan, begitu juga dengan teori evolusi agama yang muncul hasil pegaruh teori Darwin.
Bagaimana Kesalahan 'Evolusi Agama' Berlaku?

Charles Darwin
Sekitar satu setengah abad yang lalu apabila buku Origin of Species Darwin masih lagi dalam edisi pertamanya, idea evolusi mendapat sokongan hebat dari kalangan materialis dan ateis. Beberapa orang pemikir di zaman itu menganggap bahawa setiap kejadian dalam sejarah manusia dapat dijelaskan melalui evolusi dengan menyatakan bahawa setiap sesuatu bermula daripada asas, peringkat primitif dan berkembang menjadi lebih sempurna.
Kesilapan ini berlaku dalam banyak bidang. Dalam ekonomi contohnya, Marxisme mendakwa bahawa perkembangan sedemikian sememangnya telah dijangka dan setiap orang akhirnya akan memeluk fahaman komunisme. Pengalaman telah membuktikan bahawa ini hanyalah impian dan pendapat Marxisme langsung tidak mencerminkan kebenaran.
Dalam cabang psikologi pula, Sigmund Freud menyatakan bahawa manusia adalah spesis yang amat berkembang, tetapi tindakan mereka secara psikologinya masih dipengaruhi oleh sebab-sebab yang sama dengan apa yang berlaku pada moyang primitifnya. Kesalahan besar ini telah ditolak secara saintifik melalui kajian psikologi, sekaligus membuktikan bahawa pandangan asas Freudianisme tiada asas saintifik.
Arena sosiologi, antropologi dan sejarah juga telah dijangkiti oleh teori evolusi, tetapi pengetahuan yang diperoleh daripada penemuan kurun terbaru telah menunjukkan bahawa pengaruh ini langsung tidak produktif.
Persamaan ciri yang dipunyai oleh semua teori evolusi ialah penentangan mereka terhadap sebarang kepercayaan terhadap Allah. Inilah akar fahaman di sebalik idea salah evolusi agama. Menurut pandangan salah Herbert Spencer, antara orang kuat penganjur pembohongan ini, manusia purbakala tiada agama. Agama pertama kononnya bermula dengan penyembahan terhadap mayat. Ahli antropologi lainnya yang menyokong penipuan evolusi agama menyatakan pandangan yang berbeza-beza. Ada yang percaya bahawa agama bersumberkan animisme (kepercayaan kepada makhluk halus dan roh); ada juga berpendapat bahawa agama muncul daripada totemisme (menyembah lambang seseorang, kumpulan atau objek). Seorang lagi ahli antropologi, E.B. Taylor, percaya bahawa agama berkembang daripada animisme kepada manisme (menyembah nenek moyang), politeisme (percaya kepada banyak tuhan) dan berakhir dengan monoteisme (percaya kepada Keesaan).
Teori ini dimulakan oleh ahli antropologi berfahaman ateis pada kurun ke-19 dan sejak itu telah diperjuang dan diterbitkan dalam pelbagai senario. Tetapi ia tidak lebih daripada satu pembohongan. Jumpaan arkeologi dan sejarah bertentangan dengan pandangan yang dikemukakan oleh saintis tersebut, iaitu agama monoteisme sejak awal lagi telah diwahyukan Ilahi kepada manusia menerusi nabi dan rasul-Nya. Tetapi pada masa yang sama, penyelewengan dan kepercayaan karut telah muncul seiring dengan agama sebenar. Sebagaimana manusia hari ini percaya kepada Tuhan yang Satu dan hidup mengikut ajaran-Nya, begitu juga dengan mereka yang secara salah menyembah berhala kayu dan batu, atau syaitan, atau moyang mereka dan juga pelbagai semangat, binatang, Matahari, Bulan dan bintang-bintang. Kebanyakan masyarakat ini tidak mundur, sebaliknya hidup dalam keadaan serba maju.
Sepanjang sejarah, terdapat juga mereka yang mengingkari ajaran agama hak yang diwahyukan Allah dan cuba menghapuskan nilai-nilai moralnya. Al-Quran memberitahu kita tentang sesetengah manusia yang mahu mencampur kepercayaan dan amalan karut dan agama sebenar yang diperturunkan lalu akhirnya mengubah dan memusnahkannya:
Kecelakaan besar bagi orang-orang yang menulis Kitab Taurat dengan tangan mereka (lalu mengubah Kalam Allah dengan rekaan-rekaan mereka), kemudian mereka berkata: "Ini ialah dari sisi Allah", supaya mereka dengan perbuatan itu dapat membeli keuntungan dunia yang sedikit. Maka kecelakaan besar bagi mereka disebabkan apa yang ditulis oleh tangan mereka dan kecelakaan besar bagi mereka dari apa yang mereka usahakan itu. (Surah al-Baqarah, ayat 79)
Inilah sebabnya sebahagian orang yang percaya kepada kewujudan dan Keesaan Allah dan patuh kepada ajaran-Nya akhirnya meninggalkan agama sebenar. Maka terhasillah kepercayaan dan amalan yang menyimpang. Dengan kata lain, tidak sepertimana yang dinyatakan oleh sesetengah orang, evolusi agama tidak pernah berlaku; tetapi agama hak pada waktu-waktu tertentu telah diseleweng hasil daripada kemunculan kepercayaan karut.
Penyelewengan Agama Yang Benar
Di abad ke-20, kajian penting telah dijalankan berkenaan dengan asal-susul agama, syukur kini telah dietahui bahawa tiada nilai saintifik dalam dakwaan tentang evolusi agama, dan pandangan tersebut sekadar khayalan belaka. Kajian ke atas agama-agama di dunia oleh ahli antropologi terkemuka seperti Andrew Lang dan Wilhelm Schmidt membuktikan yang agama tidak pernah berubah; sebaliknya telah diseleweng dari semasa ke semasa. Keputusan kajian Schmidt telah diterbitkan secara terperinci dalam majalah berkala, Anthropos.
Hasil kajian yang dijalankan antara tahun 1900-1935 menunjukkan bahawa pandangan tentang perubahan agama adalah tidak benar sama sekali, dan menyebabkab ramai ahli antropologi mengabaikan pendapat-pendapat evolusi mereka. Walau pun dengan adanya semua fakta saintifik dan sejarah, sesetengah ateis yang radikal tetap mempertahankan pandangan rapuh ini.
Penemuan Arkeologi Dari Mesir Dan Mesopotamia

The picture to the side shows a "god of lightning," one of the Sumerians' false deities that emerged when the one true Divine belief became corrupted.
Wilayah Mesopotamia yang terletak tidak jauh dari peradaban masyarakat Mesir purba juga dikenali sebagai 'sumber peradaban'.
Kebanyakan maklumat penting yang ditemui hasil kajian arkeologi di kawasan ini lahir dari penemuan berkenaan kepercayaan agama masyarakat Sumeria. Beberapa prasasti menceritakan tentang aktiviti sejumlah besar dewa. Semakin banyak informasi diperoleh dan penyelidik menemui kaedah lebih baik untuk mentafsir data, beberapa maklumat tentang kepercayaan agama masyarakat ini juga mula ditemui. Perkara yang paling menarik ialah lebih daripada sejumlah dewa yang mereka percayai, mereka juga sebenarnya percaya kepada Tuhan yang Satu. Bukti sejarah menunjukkan bahawa agama hak sentiasa wujud. Halaman berikutnya akan mengkaji peradaban Sumeria, Mesir, India dan Eropah serta tamadun Aztek, Inca, Maya untuk membuktikan bahawa mereka semua menyembah Tuhan yang Satu dan agama yang benar disampaikan kepada mereka melalui pesuruh-Nya. Stephen Langdon dari Universiti Oxford adalah penyelidik pertama yang mendapati bahawa politeisme pada asalnya mempunyai monoteisme. Pada tahun 1931, beliau memaklumkan hasil kajiannya kepada dunia saintifik dengan menyatakan bahawa ia di luar jangkaan dan sangat berlawanan dengan pemahaman evolusionis sebelum ini. Langdon menjelaskan hasil penemuannya sebagai berikut:
... sejarah peradaban manusia yang paling tua adalah pengurangan yang pantas daripada monoteisme kepada politeisme melampau dan kepercayaan terhadap semangat jahat yang berleluasa.73
Lima tahun kemudian, Langdon menyatakan perkara berikut dalam The Scotsman:
Bukti itu dengan jelas merujuk kepada monoteisme asli, saki-baki prasasti dan penulisan oleh masyarakat Semitik purba juga menunjukkan ... monoteisme, dan punca penyembahan berhala oleh masyarakat Ibrani dan beberapa agama Semitik lain kini tertolak sepenuhnya.74
Penggalian di Tell Asmar moden, tapak bandar masyarakat Sumeria yang bermula sejak tahun 3,000 BC, menemui hasil yang amat berpadanan dengan pendapat Langdon. Pengarah penggalian itu, Henry Frankfort, memberi laporan rasmi berikut:
Sebagai tambahan kepada hasil yang memberangsangkan, penggalian kita juga telah membuktikan satu fakta baru yang mulai dari saat ini perlu diberi perhatian oleh pelajar-pelajar yang mengkaji agama masyarakat Babylon. Kita telah dapati untuk pertama kalinya bahawa unsur-unsur agama sempurna dalam kedudukan sosialnya.
Kita mempunyai sejumlah besar bukti logik, diperoleh daripada jumlah yang hampir sama kuil dan rumah yang diduduki oleh mereka yang menyembah di dalam kuil. Maka kita dapati bahawa jumpaan yang mereka kaji sendiri adalah tidak mungkin.
Sebagai contoh, kami menemui bahawa perlambangan yang terdapat pada beberapa cap silinder, yang sering dikaitkan dengan pelbagai , semuanya boleh disesuaikan ke dalam gambaran konsisten yang mana tunggal yang disembah di kuil inilah yang membentuk asasnya. Jadi kelihatan pada zaman awal ini, kepelbagaian aspeknya tidak dianggap sebagai dewa-dewa berbeza di dalam kuil purba masyarakat Sumero-Akkadia.75

When Sumerian tablets were translated, it emerged that the large number of false deities in the Babylonian pantheon emerged as a result of the gradual misinterpretation of the various names and titles of a single Deity.
Jumpaan Frankfort mendedahkan fakta-fakta penting tentang cara kemunculan sistem kepercayaan karut dan politeisme. Teori evolusi agama berpendapat bahawa politeisme timbul apabila manusia mula menyembah semangat jahat yang mewakili kuasa-kuasa alam. Tetapi ianya tidak benar. Sepanjang perjalanan sejarah, manusia membangun pemahaman berbeza terhadap sifat-sifat Tuhan yang Satu, lalu akhirnya membawa kepada penyimpangan kepercayaan terhadap Keesaan Tuhan. Kepelbagaian sifat Tuhan yang Satu ini bertukar menjadi beberapa fahaman lain.
Lama sebelum Langdon membuat terjemahan batu-batu bersurat masyarakat Sumeria, seorang penyelidik bernama Friedrich Delitzsch telah membuat penemuan yang sama. Beliau mendapati bahawa kesemua dewa dalam sembahan masyarakat Babylon datang dari bermacam-macam karakter Marduk yang mereka sembah sebagai dewa pada masa itu. Kajian membuktikan bahawa kepercayaan terhadap Marduk adalah hasil daripada merosotnya kepercayaan terhadap satu Tuhan sebenar.
Marduk adalah dewa yang mempunyai banyak nama. Dia dipanggil Ninib atau 'Yang Punya Kuasa', Nergal atau 'Tuhan Peperangan', Bel atau 'Yang Punya Ketuhanan', Nebo atau 'Tuhan Para Nabi', Sin atau 'Cahaya Kegelapan', Shamash atau 'Tuhan Yang Serba Adil', dan Addu atau 'Tuhan Hujan'. Lama-kelamaan, sifat-sifat Marduk ini akhirnya diasing darinya dan dijadikan dewa-dewa yang lain. Cara yang sama juga berlaku pada Tuhan Matahari dan Tuhan Bulan, iaitu dewa palsu yang lahir daripada imaginasi manusia. Kepercayaan terhadap Marduk, bersamaan dengan namanya yang lain, menunjukkan bahawa sistem kepercayaan ini sebenarnya dikembangkan dari masa ke masa hasil penyimpangan kepercayaan terhadap Tuhan yang Satu.

The false deity Marduk, from the Babylonian pantheon
Kita juga dapat melihat kesan penyelewengan yang sama dalam masyarakat Mesir purba. Ramai penyelidik telah menemui bahawa masyarakat Mesir purba merupakan pengamal monoteisme pertama, tetapi kemudian merombak sistem ini dan menukarkannya kepada Sabeisme, atau menyembah matahari. M. de Rouge menulis:
Adalah amat nyata bahawa bahagian yang luhur dari agama masyarakat Mesir secara relatifnya bukan hasil terbaru proses perkembangan atau penghapusan daripada yang lebih kotor. Bahagian luhur tersebut dibuktikan purba; dan tahap terakhir agama masyarakat Mesir yang terkenal di kalangan penulis Greek dan Latin, bukan ahli kitab atau Kristian, adalah yang paling kotor dan rosak.76
Sir Flinders Petrie, seorang ahli antropologi mengatakan bahawa kepercayaan karut dan politeisme timbul hasil daripada kerosakan beransur-ansur kepercayaan kepada satu Tuhan. Tambahan pula, beliau berkata bahawa proses kerosakan ini boleh dilihat dalam masyarakat hari ini seperti juga masyarakat di masa lalu:
Dalam agama dan teologi purba, terdapat pengkelasan Tuhan yang berbeza-beza. Sesetengah bangsa seperti Hindu moden, tenggelam dalam timbunan Tuhan dan dewa-dewa yang terus-menerus bertambah. Yang lain ... bukan menyembah Tuhan yang agung, tetapi sejumlah kepercayaan animisme, syaitan. ...
Konsep ketuhanan berkembang daripada penyembahan roh-roh jahat sebegitu kita akan dapati politeisme mendahului monoteisme ... Apa yang kita perolehi sebenarnya bertentangan, monoteisme ialah tahap terawal yang boleh dikesan dalam teologi. ...77

The pharaoh Akhenaten believed in a single God and had all idols destroyed. He expressed his belief in these words in a hymn: How many are Your deeds, though hidden from sight, o Sole God beside whom there is none! You made the earth as You wished, You alone, All peoples, herds, and flocks; All upon earth that walk on legs, all on high that fly on wings...
Anthropological research has shown that polytheistic beliefs emerged along with the distortion of monotheistic faith. This is one proof that no such process as religious "evolution" ever took place, as some would have us believe.
Asal-usul Politeisme Tahyul di India

The superstitious Hindu religion has many false deities. However, research has shown that in the early days of Indian culture people believed in a single God.
Walaupun tamadun India tidak setua peradaban di Timur Tengah, ia merupakan antara tamadun tertua yang masih lagi hidup di dunia.
Dalam paganisme masyarakat India, jumlah dewa-dewa tidak terkira banyaknya. Selepas satu kajian yang lama, Andrew Lang mendapati bahawa agama yang menyembah banyak wujud di India hasil daripada proses sama yang berlaku di Timur Tengah.
Edward McCrady yang menulis tentang kepercayaan agama masyarakat India, mendapati Rig Veda menunjukkan bahawa pada waktu dulu, dewa-dewa hanya dianggap sebagai sebahagian jelmaan Tuhan yang pelbagai.78
Dalam gita puja Rig Veda, kita dapat melihat kesan kehancuran agama yang memuja satu . Seorang lagi pengkaji dalam bidang ini, Max Müller, bersetuju bahawa pada awalnya, wujud kepercayaan kepada satu :
Terdapat monoteisme yang mendahului politeisme Veda; dan walaupun dalam pemujaan pelbagai , ingatan bahawa Tuhan itu Satu hadir dalam seruan pemujaan, seperti langit biru dilindungi awan yang sedang berarak.79
Maka, jelas bahawa evolusi agama tidak berlaku, sebaliknya manusialah yang menokok-tambah perkara-perkara tahyul ke dalam agama sebenar, atau menolak sesetengah suruhan dan larangan - yang akhirnya menyebabkan penyelewengan terhadap kepercayaan agama.
Pencemaran Agama Dalam Sejarah Eropah

In his book The Religion of Greece in Prehistoric Times, Axel W. Persson, a researcher into ancient Greek religious beliefs, says: ". . . there later developed a larger number of more or less significant figures which we meet with in Greek religious myths."
Kita dapat melihat kesan pencemaran yang sama dalam kepercayaan masyarakat-masyarakat Eropah di zaman silam. Axel W. Persson, seorang penyelidik paganisme Greek purba telah menulis dalam bukunya yang bertajuk The Religion of Greece in Prehistoric Times:
. kemudian berkembang sejumlah besar dewa yang kita temui dalam mitos agama masyarakat Greek. Pada pandangan saya, variasi mereka yang bertambah dipengaruhi oleh pelbagai nama sembahan yang berasal daripada satu dewa yang sama. 80
Kesan pengubahan yang sama juga boleh dilihat di Itali. Selepas mengkaji carta Iguvine yang ditemui dari zaman Etruscan, seorang ahli arkeologi bernama Irene Rosenzweig menyimpulkan bahawa “dewa-dewa dibezakan oleh sifat mereka, yang masing-masing kemudiannya dikenali sebagai kuasa suci yang tersendiri.” 81
Kesimpulannya, semua bukti antropologi dan arkeologi kurun terakhir menunjukkan bahawa sepanjang sejarah, masyarakat pada mulanya percaya terhadap Keesaan Tuhan tetapi mengubah kepercayaan ini dari masa ke masa. Mula-mula, manusia percaya kepada Tuhan yang menciptakan setiap yang ada daripada tiada, Tuhan yang melihat dan mengetahui segalanya dan Tuhan kepada seluruh alam. Lama-kelamaan, nama-nama Tuhan disalah anggap sebagai dewa-dewa yang berbeza, akhirnya manusia mula menyembah kesemua dewa palsu ini. Agama yang benar ialah penyembahan terhadap Tuhan yang Satu. Fahaman politeisme berkembang hasil daripada penyelewengan agama sebenar yang telah diwahyukan Ilahi kepada manusia sejak zaman Nabi Adam (as) lagi.
Agama Hak Yang Diwahyukan Ilahi
Apabila kita melihat nilai-nilai budaya dan agama masyarakat di pelbagai kawasan dunia, kita dapati mereka mempunyai persamaan. Kesemua masyarakat ini mungkin tidak dapat berkongsi budaya, tetapi mereka percaya terhadap makhluk seperti malaikat, syaitan dan jin yang hidup di alam berbeza. Mereka percaya pada kehidupan selepas mati, bahawa manusia diciptakan daripada tanah; dan penyembahan mereka mempunyai banyak elemen yang sama. Misalannya, bahtera Nabi Nuh (as) tercatat dalam rekod masyarakat Sumeria, agama bangsa Wales, dan di dalam beberapa inskripsi masyarakat Cina dan agama masyarakat Lithuania purba.
Ini cuma satu bukti bahawa satu dewa yang berkuasa - iaitu Allah, Tuhan Seluruh Alam - telah mewahyukan moral-moral keagamaan. Di seluruh dunia, budaya pernah disangka sebagai agama yang muncul dari tempat agung yang sama, mendedahkan kewujudan dewa tunggal. Tuhan kita telah menunjukkan Diri-Nya dalam setiap perjalanan sejarah melalui hamba-hamba yang dipilih dan dimuliakan-Nya; dan melalui mereka Dia telah menurunkan agama terpilih untuk manusia. Pada wahyu terakhir yang tercatat dalam Al-Quran, Allah memberitahu bahawa "...tiap-tiap umat (yang telah lalu) ada Nabinya yang memimpin ke jalan yang benar." (Surah ar-Ra'd, ayat 7). Dalam ayat lain kita diberitahu bahawa Dia mengutus pesuruh-Nya kepada semua bangsa manusia untuk mengingatkan mereka:
Dan tiadalah Kami membinasakan mana-mana negeri (yang telah dibinasakan itu), melainkan setelah diutus kepadanya lebih dahulu, Rasul-rasul pemberi amaran. Memperingatkan mereka dan Kami tidak sekali-kali berlaku zalim. (Surah asy-Syu'araa', ayat 208-209)
Kesemua pesuruh ini sentiasa mengajak manusia percaya kepada Keesaan Allah, menyembah hanya kepada-Nya, serta membuat kebaikan dan menjauhi larangan-Nya. Manusia akan mendapat kesejahteraan melalui ketaatan kepada para nabi dan rasul yang dipilih dan dirahmati Allah, dan patuh kepada kitab suci yang ditinggalkan sebagai warisan. Rasul terakhir yang diutus Allah sebagai rahmat untuk seluruh alam ialah Nabi Muhammad (saw); dan Al-Quran sebagai kitab suci terakhir yang selamanya berada di bawah lindungan Allah ialah panduan sebenar kemanusiaan.












KESIMPULAN
Hakikat Keabadian Masa Tidak Seharusnya Diabaikan
Jumpaan sejarah dan arkeologi yang telah kita bincangkan dalam buku ini membuktikan bahawa dakwaan penganjur teori Darwin tentang evolusi sejarah dan manusia adalah kekarutan yang langsung tiada pengesahan saintifik. Alasan untuk mereka bemati-matian menyokong pandangan itu adalah disebabkan kegagalan materialisme. Seperti yang kita sedia maklum, golongan materialis membuat kesilapan dengan menolak hakikat penciptaan; percaya bahawa materi adalah satu-satunya entiti yang wujud selamanya dan akan terus kekal abadi. Dengan kata lain, mereka telah mendewakan materi. (Allah tentunya lebih daripada itu). Namun, sains hari ini telah mencapai titik pengesahan yang membuktikan bahawa alam semesta telah wujud daripada tiada (ia telah diciptakan), sekaligus menyanggah semua teori dan falsafah yang menyokong materialisme dan andaian materialis.
Sekalipun pendapat golongan materialis bertentangan dengan bukti saintifik, namun mereka tidak boleh mengambil risiko menerima materi sebagai satu ciptaan. Andainya mereka boleh lari daripada prejudis dogmatik mereka barang sebentar, pasti mereka akan dapat melihat kebenaran dan membebaskan diri mereka daripada cengkaman sihir materialisme. Untuk melakukan ini, mereka hanya perlu meletakkan pendapat tradisional mereka ke satu sisi, bersihkan diri mereka daripada ketaksuban ideologi dan punyai minda terbuka.
Perkara pertama yang harus mereka fikirkan ialah sifat semulajadi konsep masa, kerana golongan materialis menganggap masa, seperti juga materi, adalah mutlak. Kepalsuan ini telah menghalang ramai daripada mereka untuk melihat kebenaran. Sains moden telah membuktikan bahawa masa merupakan terbitan materi. Seperti materi, masa juga telah diciptakan daripada kosong. Ini bermakna masa mempunyai permulaannya. Dalam kurun terbaru, masa juga telah didapati sebagai satu konsep relatif; ia seperti mengubah persepsi dan bukan sesuatu yang stabil dan kekal, sepertimana yang dipercayai oleh materialis selama berabad lamanya.

Sifat Semulajadi Konsep Masa
Apa yang kita sebut 'masa' sebenarnya adalah cara yang mana kita membezakan satu momen dengan momen yang lain. Contohnya, apabila seseorang mengetuk sesuatu objek, dia akan mendengar bunyi tertentu. Jika dia mengetuk objek sama sekali lagi, dia akan mendengar satu lagi bunyi. Percaya bahawa terdapat hentian di antara dua bunyi, dia memanggil jeda ini sebagai 'masa'. Tetapi sewaktu mendengar bunyi kedua, bunyi pertama tadi hanya tinggal sebagai imaginasi dalam minda dan sekadar secebis informasi dalam memorinya. Seseorang merumus persepsinya terhadap masa dengan membezakan momen 'semasa' dengan apa yang ada di dalam ingatannya. Tanpa membuat perbandingan ini, dia juga tidak akan mempunyai persepsi tentang masa.
Julian Barbour, seorang ahli fizik popular mendefinisikan masa sebagai berikut:
Masa tidak lebih dari sekadar cara perubahan posisi sesuatu objek. Buah bandul jam berayun, maka jarum-jarumnya akan bergerak.82
Secara ringkasnya, masa timbul hasil daripada perbandingan maklumat yang tersimpan dalam otak. Sekiranya seseorang itu tiada ingatan, otaknya tidak berupaya membuat tafsiran sebegitu, maka dia tidak akan pernah membentuk sebarang persepsi masa. Seseorang menentukan dirinya telah berumur 30 tahun hanya kerana dia mempunyai pertambahan maklumat berkaitan 30 tahun itu. Andainya tiada memori, dia tidak dapat memikirkan sebarang jangka waktu sebelumnya dan hanya mengalami 'detik' tunggal yang sedang dilalui.
Konsep 'Masa Lalu' Kita Sekadar Informasi Dalam Memori

Time exists as a comparison of various illusions inside the brain. If a person had no memory, his brain could not make such analyses and therefore there could be no conception of time. If people had no memories, they would not think of a period of past time, but experience only the single "moment" they live in.
Dek kerana cadangan yang diterima, kita fikir kita hidup dalam bahagian masa berbeza yang digelar masa lalu, kini, dan akan datang. Namun, satu-satunya sebab kita memiliki konsep 'masa lalu' (sepertimana yang telah dijelaskan tadi) ialah pelbagai kejadian telah tersimpan dalam memori kita. Misalannya, kita mengimbas semula saat diterima masuk ke dalam sekolah rendah lalu melihatnya sebagai peristiwa masa lalu. Walau bagaimanapun, peristiwa akan datang masih belum berada dalam ingatan kita. Maka kita menganggap perkara yang belum diketahui ini sebagai kejadian yang akan dialami di masa akan datang. Tetapi, sebagaimana masa lalu telah dilalui dari sudut pandangan kita, begitu juga dengan masa akan datang. Namun, oleh kerana kejadian tersebut belum disalurkan ke dalam memori, kita belum dapat mengetahuinya.
Sekiranya Allah memasukkan kejadian akan datang ke dalam memori, maka bakal peristiwa itu akan menjadi masa lalu untuk kita. Misalannya, seseorang yang berumur 30 tahun mengingati semula memori dan kejadian 30 tahunnya, maka dia akan menganggap telah hidup selama 30 tahun. Jika bakal kejadian antara umur 30 dan 70 disalurkan ke dalam memorinya, maka untuk individu 30 tahun ini, 30 tahun dan masa depannya yang berada di antara 30 tahun dan 70 tahun akan menjadi masa lalu buatnya. Dalam situasi ini, kedua-dua masa lalu dan masa depan akan menjadi 'sekarang' dalam memorinya, dan setiap satu kejadian akan menjadi pengalaman jelas padanya.
Oleh kerana Allah telah membuat kita menganggap peristiwa dalam siri yang jelas, seolah-olah masa bergerak dari masa lalu ke masa depan, Dia tidak memberitahu tentang masa depan ataupun menyalurkan maklumat ini ke dalam memori kita. Masa depan belum berada dalam memori, tetapi semua masa lalu dan masa akan datang manusia berada dalam ingatan-Nya yang abadi. Ini seperti memerhati kehidupan manusia seolah-olah ianya telah digambar dan disiapkan sepenuhnya dalam tayangan gambar. Seseorang yang tidak boleh mempercepat wayang itu melihat kehidupannya sementara rangka cerita berlalu satu demi satu. Dia silap dalam memikirkan bahawa rangka cerita yang belum dilihat itu termasuk dalam masa depan.
Sejarah Dunia Juga Satu Konsep Relatif

The beginning and the end of World War II, the firing of the first rocket into space, the laying of the first stone in the construction of the Ancient Egyptian pyramids, and the erection of stones weighing tons at Stonehenge all exist in a single moment in the sight of God.
Semua fakta ini juga berkaitan dengan sejarah dan kehidupan sosial. Kita melihat masyarakat dan sejarah dunia dalam rangka terhad konsep masa dan ruang. Kita bahagikan sejarah ke dalam beberapa jangka masa dan melihatnya dari perspektif konsep relatif ini.
Kita bergantung pada lima deria untuk hidup. Kita mengerti hanya apa yang dibenarkan oleh deria, dan kita tidak akan pernah berjaya melangkah keluar daripada sempadan deria kita sendiri. Masa dan ruang di mana kita hidup dimengertikan dengan sama. Jika otak kita tidak dapat mengesan kejadian menerusi lima deria tersebut, kita hanya sekadar berkata bahawa peristiwa itu 'telah lenyap'. Maka, semua kejadian, gambaran atau sensasi yang tersimpan dalam memori masih ada untuk kita - yakni, ianya hidup, sementara yang dilupakan sudah tidak wujud. Dengan erti kata lain, kejadian dan peristiwa yang tiada dalam memori sebenarnya telah menjadi masa lalu buat kita. Mereka cuma telah 'mati' dan tidak wujud lagi.
Tetapi ini hanya benar untuk manusia kerana hanya merekalah yang mempunyai memori yang terhad. Sebaliknya ingatan Allah adalah lebih tinggi terhadap setiap sesuatu. Ianya tidak terhad dan abadi, tetapi sesuatu perlu dinyatakan di sini: Istilah 'ingatan Allah' digunakan hanya untuk tujuan penjelasan. Adalah amat jelas bahawa sebarang perbandingan atau persamaan tidak boleh dibuat terhadap memori Allah dan ingatan manusia. Allah adalah Yang Menciptakan setiap sesuatu daripada kosong dan Yang Maha Mengetahui, sehinggalah ke titik paling akhir.
Oleh kerana ingatan Allah adalah tidak berkesudahan, tiada yang lahir di dalamnya yang pernah hilang. Dengan kata lain, tiada ciptaan Allah yang pernah lenyap. Tiada bunga yang layu, tiada air minuman yang kering, tiada jangka waktu yang berpenghujung, dan tiada makanan yang dimakan sepenuhnya. Dalam bentuk pertamanya sebagai debu awanan, alam semesta berada dalam penglihatan Allah; setiap detik dalam sejarah wujud dalam pandangan Allah. Batuan Stonehenge didirikan, piramid masyarakat Mesir dibina, masyarakat Sumeria meninjau bintang-bintang, Neanderthal mencari nafkah untuk hidup mereka, gambar gua Lascaux dilukis, manusia tinggal di Catal Huyuk, dan Perang Dunia Ke-2 menggila. Begitu juga dengan masyarakat yang akan hidup ribuan tahun dari sekarang yang akan berada dalam pemerhatian Allah, sekalipun di masa mereka membina tamadun dan mengurus kehidupan.
Keabadian telah bermula untuk sesuatu kejadian atau peristiwa semenjak diciptakan. Misalannya, apabila bunga diciptakan, ia sebenarnya tidak ditakdirkan untuk lenyap. Bahawasanya ia berakhir menjadi sebahagian daripada sensasi seseorang dan dipadamkan dari ingatannya tidak bermakna bahawa ia lenyap atau mati. Keadaannya pada pandangan Allah-lah yang menjadi persoalan. Tambahan pula, semua peringkat kejadian ini sejak dari penciptaannya, menerusi setiap detik kehidupan dan kematiannya, tetap wujud dalam memori Allah.
We have variegated it for them so they might pay heed but most people spurn anything else but disbelief. (Qur'an, 25:50)


Pengakuan Jujur
Semua pengetahuan ini adalah yang terpenting dalam kehidupan manusia. Ini pastinya bukan sebarang falsafah atau fahaman, tetapi hasil daripada kesimpulan saintifik yang mustahil untuk dinafikan. Besar kemungkinan ramai pembaca yang sedang mengaitkan fakta-fakta ini dengan keabadiaan dan sifat sebenar masa untuk pertama kalinya dalam hidup mereka.
Walau bagaimanapun, satu perkara penting perlu diingati: Allah melalui Al-Quran menyatakan bahawa:
(Kami adakan semuanya itu) untuk menjadi perhatian dan peringatan, (yang menunjukkan jalan kebenaran), kepada tiap-tiap seorang hamba Allah yang mahu kembali kepadaNya (dengan taat dan berbakti). (Surah Qaaf, ayat 8)
yang memberi perhatian. Dengan kata lain, hanya mereka yang benar-benar mencari bimbingan Allah dan menghargai kekuasaan abadi-Nya yang akan mengambil berat terhadap penjelasan ini dan mendapat pemahaman sepenuhnya daripada fakta-fakta tersebut.
Seseorang mungkin dipengaruhi oleh materialisme sepanjang hidupnya. Dek kerana pengaruh ini, dia mungkin tidak mempunyai peluang untuk memikirkan fakta-fakta ini dengan fikiran terbuka. Tetapi ini tidak bermaksud dia perlu terus-menerus menjalani hidupnya dalam tipu daya. Sesiapa yang melihat kebenaran seharusnya meninggalkan kepalsuan, serta mendengar dan mematuhi ajakan moral yang timbul dalam kesedarannya. Al-Quran menyatakan bahawa setiap individu mesti mengelakkan diri daripada menjauhi kebenaran selepas melihatnya:
Dan mereka mengingkarinya secara zalim dan sombong angkuh sedang hati mereka meyakini kebenarannya. Oleh itu, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan kerosakan. (Surah an-Naml, ayat 14)
Sesiapa yang melihat dan mengakui kebenaran, insyaAllah, akan mendapat kesejahteraan di dunia dan akhirat:
Dan (nyatalah bahawa) yang membawa kebenaran (tauhid dan hukum agama) serta dia (dan pengikut-pengikutnya) mengakui kebenarannya (dengan mematuhi hukum itu), mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Surah az-Zumar, ayat 33)

Powered by Blogger | Entries (RSS) | Comments (RSS) | Designed by MB Web Design | XML Coded By Cahayabiru.com | Distributed by Sorpotel Recipe |